bahasa adalah alat komunikasi yang berkembang sepanjang zaman. penggunaan bahasa gaul di media sosial adalah salah satu fenomena menarik dalam perkembangan bahasa saat ini. media sosial seperti instagram, tiktok, twitter, dan whatsapp menjadi ruang terbuka di mana kreativitas berbahasa sangat menonjol. bahasa gaul yang digunakan di media sosial menunjukkan dinamika budaya, identitas kelompok, dan perubahan sosial.
bahasa gaul di media sosial terdiri dari singkatan, akronim, hingga istilah baru yang diciptakan. untuk ilustrasi, kata-kata seperti "bestie", "healing", "gabut", "ghosting", dan "fomo" menjadi sangat populer di berbagai platform. seringkali, kata-kata ini diambil dari bahasa inggris atau memiliki arti yang berbeda sesuai dengan konteks lokal. fenomena ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial, terutama generasi muda, sangat fleksibel dan inovatif dalam menggunakan bahasa yang mereka gunakan.
namun, penggunaan bahasa gaul yang berlebihan juga menjadi masalah. salah satunya adalah perubahan makna kata dan hilangnya norma bahasa baku dalam komunikasi formal. fenomena ini memerlukan keseimbangan antara kemampuan berbahasa formal dan informal di sekolah. sebagai agen perubahan, siswa harus tahu kapan menggunakan bahasa gaul dan kapan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
oleh karena itu, fenomena bahasa gaul di media sosial menunjukkan perkembangan bahasa yang kreatif dan dinamis. namun, untuk menjaga nilai-nilai budaya bahasa dan kelancaran komunikasi, penting bagi kita untuk mempertahankan kemampuan berbahasa indonesia secara standar. Agar bahasa dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai situasi komunikasi, penggunaan bahasa harus disesuaikan dengan situasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI