Lihat ke Halaman Asli

Naufal RafidRamadhan

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2019

Mahasiswa KKN Undip Melakukan Pendataan Riwayat Imunisasi Dasar

Diperbarui: 2 September 2022   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Barusari, Semarang (12/07/2022) -- Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022 melakukan pendataan mengenai riwayat imunisasi dasar di posyandu RW 5 barusari. Kelurahan barusari yang terletak di pusat kota memiliki risiko yang tinggi mengalami efek dari kepadatan penduduk kota semarang yang kian meningkat, hal ini dapat dilihat dari ramainya warga yang berdatangan ke posyandu RW 5 untuk melakukan pemeriksaan bulanan pada anaknya.

Pada masa pandemi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kesehatan menjadi salah satu poin yang penting untuk dipenuhi. Pemerintah telah mengedarkan berbagai jenis vaksin untuk mencegah terinfeksinya virus COVID-19. Sebagai upaya tambahan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, pemerintah juga menerapkan beberapa peraturan yang kerap dikenal sebagai protokol kesehatan pada masyarakat. Namun, sayangnya masih banyak dari masyarakat yang enggan untuk menaati protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Naufal Rafid Ramadhan mahasiswa jurusan Kedokteran Umum Universitas Diponegoro sebagai bagian dari kelompok KKN Tim II Universitas Diponegoro bermaksud membuat program kerja berupa Pendataan Imunisasi Dasar pada Anak Usia 0-9 bulan. Hal ini dilakukan demi mencegah dan memutus rantai penyebaran dari penyakit menular yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi dasar

dokpri

dokpri

dokpri

Alur pemeriksaan dalam kegiatan posyandu RW 5 dimulai dari pendaftaran nama orang tua dan penyerahan buku KIA kepada staff posyandu, kemudian dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala dan lingkar pinggang oleh staff posyandu yang dibantu juga oleh mahasiswa. Setelah data tersebut didapat, orang tua langsung menuju ke meja penyuluhan untuk diwawancarai mengenai riwayat imunisasi dasar berdasarkan buku KIA serta wawancara langsung dengan orang tua. Setelah selesai diwawancarai, orang tua dipersilahkan untuk membawa kembali buku KIA dan diperbolehkan untuk pulang.

Antusias dari orang tua sangat tinggi pada pelaksanaan program ini, dimana terlihat bahwa banyak orang tua yang masih bersabar menanti giliran untuk diwawancarai. Beberapa orang tua juga terlihat aktif bertanya, salah satunya mengenai dampak apabila tidak diimunisasi serta mengenai KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi yang kerap menjadi perbincangan hangat khususnya pada masa pandemi ini.

Dari hasil pendataan, ditemukan bahwa sebagian besar orang tua telah sadar dan memberi imunisasi dasar pada anak. Namun, masih banyak orang tua yang tidak sadar akan risiko apabila terlambat memberi imunisasi. Beberapa orang tua tidak dapat diwawancarai oleh karena telah meninggalkan posyandu setelah melakukan pengukuran.

Oleh karena itu, untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dasar yang tepat. Naufal Rafid Ramadhan membuat sebuah poster untuk mengajak masyarakat kelurahan barusari untuk taat pada jadwal imunisasi dasar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline