Lihat ke Halaman Asli

Nadiya Rahmawati

Mahasiswa uin sunan kalijaga

Wifi, Kopi, dan Tugas: Kombinasi Favorit Mahasiswa

Diperbarui: 27 Mei 2025   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa nugas di cafe. (sumber: Dokumen Pribadi)

Kafe kini tidak hanya menjadi tempat bersantai atau nongkrong, tetapi juga berubah menjadi ruang produktif bagi mahasiswa. Di berbagai kota besar dan kawasan sekitar kampus, pemandangan mahasiswa mengerjakan tugas sambil ditemani segelas kopi dan laptop bukan lagi hal asing. Kombinasi antara Wi-Fi, kopi, dan suasana yang mendukung membuat kafe menjadi salah satu pilihan utama mahasiswa untuk menyelesaikan kewajiban akademik mereka.

Tren ini terlihat jelas terutama di kota-kota dengan jumlah perguruan tinggi yang tinggi seperti Yogyakarta, Bandung, Malang, dan Jakarta. Kafe-kafe di daerah tersebut cenderung dipenuhi mahasiswa sejak pagi hingga malam, apalagi saat musim ujian atau mendekati tenggat waktu tugas. Meja-meja kafe dihiasi dengan laptop terbuka, kabel pengisi daya, buku catatan, dan cangkir-cangkir kopi yang kosong atau masih mengepul hangat.

Salah satu daya tarik utama kafe bagi mahasiswa adalah tersedianya Wi-Fi gratis dengan koneksi yang stabil. Dalam proses pengerjaan tugas, mahasiswa membutuhkan akses internet untuk mencari referensi, membuka platform pembelajaran daring, mengunggah tugas, atau berkomunikasi dengan dosen dan teman sekelompok. Ketika akses internet di rumah kos tidak memadai, kafe menjadi solusi praktis yang menunjang kebutuhan digital mereka.

Kopi juga memegang peranan penting dalam fenomena ini. Minuman berkafein tersebut dianggap dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi rasa kantuk. Banyak mahasiswa memilih varian kopi seperti espresso, cappuccino, atau americano untuk menemani mereka bekerja dalam waktu lama. Tidak sedikit pula yang mengkombinasikannya dengan makanan ringan agar tetap fokus dan nyaman saat belajar.

Selain fasilitas dan menu yang mendukung, desain interior kafe juga memainkan peran penting. Kafe yang dilengkapi dengan meja besar, pencahayaan yang cukup, serta colokan listrik di setiap sudut lebih disukai oleh mahasiswa. Beberapa kafe bahkan merancang ruangannya agar menyerupai co-working space, memberikan kenyamanan seperti ruang belajar tetapi dalam suasana yang lebih santai.

Pengaruh teknologi dan perkembangan gaya hidup digital turut memperkuat tren ini. Mahasiswa masa kini lebih fleksibel dalam memilih tempat belajar, tidak lagi terpaku pada perpustakaan atau ruang kelas. Dengan perangkat seperti laptop, tablet, dan earphone, mereka bisa menciptakan ruang belajar pribadi di mana saja, termasuk di kafe yang mereka anggap nyaman dan mendukung produktivitas.

Dalam merespon kebutuhan ini, sejumlah kafe secara sadar menyediakan layanan dan fasilitas tambahan khusus untuk mahasiswa. Beberapa di antaranya membuka paket khusus pelajar, menyediakan waktu khusus belajar yang tenang, dan memperpanjang jam operasional hingga malam hari. Bahkan ada pula yang menyediakan layanan print dan fotokopi sebagai pelengkap aktivitas belajar.

Fenomena mahasiswa mengerjakan tugas di kafe juga menciptakan dampak ekonomi tersendiri. Kehadiran mahasiswa sebagai pelanggan tetap membuat sektor usaha kafe tumbuh stabil, terutama di kawasan sekitar kampus. Usaha kecil dan menengah yang membuka kafe sederhana dengan konsep ramah mahasiswa mulai bermunculan, menawarkan menu terjangkau dan atmosfer nyaman.

Namun demikian, pemilik kafe juga menghadapi tantangan terkait durasi kunjungan mahasiswa yang cukup lama. Mahasiswa sering kali menghabiskan waktu berjam-jam di satu meja dengan hanya satu kali pemesanan. Untuk mengatasi hal ini, beberapa kafe mulai menerapkan kebijakan seperti minimum order per jam atau membuat zona khusus bagi pelanggan yang ingin bekerja atau belajar dalam waktu lama.

Di luar itu, keberadaan kafe sebagai tempat belajar tidak menghilangkan fungsi perpustakaan atau ruang baca kampus. Namun, kafe memberikan opsi alternatif bagi mahasiswa yang membutuhkan suasana berbeda dari tempat belajar konvensional. Pilihan ini dianggap praktis, fleksibel, dan menyenangkan untuk menunjang tugas-tugas akademik mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline