Lihat ke Halaman Asli

Sudah Pantaskah Kita Disebut sebagai Penuntut Ilmu?

Diperbarui: 1 Desember 2020   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Jika kita memang penuntut ilmu. Sudahkah kita menerapkan perkataan Beliau Imam Asy-Syafi'i rahimahullah tentang 6 kiat menuntut ilmu ini? Berikut perkataan Beliau :

:

"Wahai saudaraku... ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz, (6) membutuhkan waktu yang lama."

Mari kita kupas satu-persatu dari 6 kiat tersebut.

1.Kecerdasan .

Terkadang kecerdasan memang telah Allah berikan sejak lahir. Aan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kita juga bias mendapatkan kecerdasan dengan banyak membaca, menghafal, melatih otak kita. Tidak ada orang yang bodoh di dunia ini, akan tetapi yang ada adalah orang yang mau berusaha atau tidak. Sangat di sayangkan jika kebanyakan orang beranggapan bahwa diri nya tidak cerdas. Padahal kebanyakan dari mereka tidak mau mencoba, tidak mau bersusah payah. Mau nya yang instan-instan saja. Untuk itu mari kita ubah pemikiran kita bahwa tidak ada kata tidak bias sebelum mencoba dan berusaha.

2.Semangat untuk mendapatkan Ilmu.

Apa yang akan kita lakukan jika sedang jatuh cinta? Bukan kah kita bersemangat untuk memperjuangkannya? Benar. Dan bagaimana jadinya jika yang kita cintai adalah ilmu? Tentu saja kita akan bersemangat untuk menuntutnya, bersemangat untuk mencarinya, bersemangat untuk menghafal nya. Tak perlu perintah, paksaan atau semacamnya. Kita akan bersemangat menuntut ilmu.

3.Bersungguh-sungguh dalam menuntut Ilmu.

Sebagai seorang penuntut ilmu tentu kita pernah merasa kelelahan, bosan, dan semacamnya. Bukan berarti kita telah menyerah dalam menuntut ilmu. Bukan berarti perjuangan kita telah usai. Bahkan disinilah perjangan baru di mulai. Berjuang melawan rasa malas, berjuang melawan rasa lelah. Semata mata kita mengerjakan semua itu agar menjadi lillah. Kita juga pasti pernah merasakan godaan setan. Disinilah kesungguhan kita dalam menuntut ilmu di uji. Membaca biografi ulama dapat meningkatkan kesungguhan kita dalam menuntut ilmu. Meneladani kesabaran mereka, pengorbanan mereka, perjuanan mereka hingga rela melakukan perjalanan berhari-hari demi meriwayatkan sebuah hadist.

4.Memiliki Bekal yang cukup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline