Lihat ke Halaman Asli

KKN MBKM Peduli Stunting UM 2023 Adakan Edukasi Bertemakan Kespro dan Pernikahan Dini di SMAN 1 Puncu, Bagaimana Dampaknya pada Remaja?

Diperbarui: 17 Desember 2023   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Peserta dan Panitia Sosialisasi "Batik Canting". Dok: Tim Dokumentasi KKN MBKM UM)

Fenomena pernikahan dini masih menjadi problematika yang  mengikat Kabupaten Kediri. Apalagi jika mengingat bahwa pernikahan dini merupakan salah satu faktor meningkatnya angka kejadian Stunting. Pada 2021, angka dispensasi pernikahan dini terhitung mencapai 620 kasus yang pada 2022 menurun menjadi 569 kasus. Kecamatan Puncu menjadi salah satu kecamatan dengan angka pernikahan dini tertinggi di Kabupaten Kediri.

Penemuan ini membuka fakta bahwa banyak remaja yang belum memahami dasar Kesehatan Reproduksi dan risiko dari Pernikahan Dini. Hal tersebut membuat mereka menjadi abai terhadap konsekuensi yang harus mereka tanggung sebagai Pasutri muda.

Berangkat dari urgensi tersebut, KKN MBKM Peduli Stunting Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan SMAN 1 Puncu untuk mengadakan kegiatan Sosialisasi yang dikemas dalam "Batik Canting: Bersama Remaja Cerdik Berperilaku Sehat untuk Cegah Stunting" dengan mengusung tema "Pelajari Alurnya, Perbaiki Masa Depannya, Wujudkan Remaja Terarah dalam Pencegahan Stunting di Indonesia". 

Kegiatan ini ditujukan bagi siswa kelas 12, karena pada tahapan ini mereka akan dihadapkan pada lingkungan yang lebih luas. Kegiatan dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 23, 24, 26, 27, dan 30 Oktober 2023 sesuai jadwal mata pelajaran BK tiap kelas. 

Kegiatan dimulai dengan membagikan link google form berisi pre-test materi yang akan disampaikan. Dilanjutkan dengan intervensi berupa pemberian materi dengan beberapa subtema, seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kesehatan Reproduksi, Pernikahan Dini, dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).  Sosialisasi  dikemas secara menarik dengan pemaparan yang santai diselingi dengan interaksi, candaan, dan games-games yang berbeda tiap harinya. Setelah sesi Q&A singkat, rangkaian acara diakhiri dengan pelaksanaan post-test dan pemberian kesimpulan serta kesan-pesan dari siswa. 

(Pelaksanaan Sosialisasi "Batik Canting". Dok: Tim Dokumentasi KKN MBKM UM)

Antusiasme tinggi dapat dirasakan dari respon siswa selama pemberian materi dan banyaknya siswa yang bertanya. Dari hasil pengisian pre-post test terlihat peningkatan pengetahuan siswa kelas 12 SMAN 1 Puncu sebanyak 21,5% dari 57,9% ke 79,4%. 

Selama kegiatan berlangsung, tim mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan Kecamatan Puncu. Pihak sekolah sendiri berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, siswa jadi lebih bersemangat untuk menata masa depan mereka dan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tim KKN MBKM UM berharap melalui terselenggaranya kegiatan "Batik Canting", siswa dapat memahami pentingnya menjaga Kesehatan Reproduksi dan menghindari Pernikahan Dini.

(Penyerahan vandel kepada SMAN 1 Puncu. Dok: Tim Dokumentasi KKN MBKM UM)

Penulis: Mutiara Titian Istiqomah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline