Lihat ke Halaman Asli

STOP GOSIP !!

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang hebat memang sering jadi bahan gosip, sedang orang yang alakadarnya sibuk menggosip, tidak usah risau, yakini saja setiap gosip itu sumbangan pahala buatmu.
Gosip akan mereda dengan sendirinya, penikmat gosip akan segera melupakannya, karena sebagian penggosip juga tidak tahu mengapa ikut menggosipkanmu..
So... nyantai saja.

Ajaib.... dengan izinNya kata-kata itu mampu menenangkan seorang sahabat yang nyaris depresi karena di terpa gosip.

Lidah memang tak bertulang, tapi tajamnya mampu mengalahkan pedang.
Sebagian penikmat gosip sungguh lucu..!, seolah punya penyakit latah, ikut menyebar gosip meski tidak tahu akar masalahnya dan duduk perkaranya, membumbui, meramu dan menyajikan berita yang belum tentu kebenarannya, tapi jelas efeknya !, menyulap dunia seolah neraka yang penuh siksa.
Sungguh gosip bagi sebagian kalangan sebagai perilaku yang teramat keji.

Memang, bukan rahasia lagi jika dalam zaman seperti sekarang ini gosip bagi sebagian kalangan adalah hal yang di perlukan untuk mendatangkan keuntungan. Tak jarang demi meningkatkan popularitas atau juga demi eksisnya kepopularitasannya justeru membuat ulah untuk menarik gosip.

Di era yang serba modern seperti sekarang ini, gosip bagi sebagian orang adalah suatu kebutuhan. Mungkin itu adalah sebuah efek dari sajian gosip yang termanajemen dengan canggih. Kita tahu, sekarang gosip ada yang mengelolanya dengan bagus, ada kru yang terlatih yang memburu, meramu dan mengolahnya menjadi hidangan INFOTAINMENT.
Hampir semua media elektronik ataupun cetak berlomba-lomba menyajikan gosip hangat yang aktual dan secepat kilat yang di sambut gembira oleh kebanyakan kaumku.

Mengapa kaumku cenderung menyukai gosip ?! (meski kaum pria juga banyak yang suka dan tak kalah hebohnya jika bergosip)
Di akui atau tidak, wanita memang punya kepekaan yang relatif tinggi terhadap kondisi lingkunganya. Mungkin hal itu juga yang membuatnya sanggup menafsirkan, bahkan melampaui imajinasi orang lain. Saat kepekaan itu di bungkus sikap dan perasaan pisitif, air mata haru yang membawa kebaikan bisa menetes.
Tapi jika kepekaan itu di olah dengan prasangka negatif dan buruknya manage diri maka akan melahirkan gosip sebagai bentuk kepekaan yang tidak terkendali itu.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, gosip di defenisikan sebagai obrolan tentang orang lain, cerita negatif tentang seseorang, pergunjingan dan medesas desus.

Mari tinggalkan kecenderungan untuk bergpsip.
Dengan mengisi waktu luang yang sering kali mendorong kita untuk jadi penikmat gosip dengan hal yang bermanfaat. Buat batasan waktu ketika ada seseorang yang menyusupkan gosip ke telinga kita dan hapus segala gosip itu dari pikiran kita dan jangan ikut menebarkannya. Karena sungguh berawal dari gosip itu mampu menjadikan seseorang atau sekelompok yang jadi objek gosip hidup dalam ketidak nyamanan bagaikan dunianya di sulap jadi neraka.
Gosip juga mengakumulasi tiga dosa sekaligus
, yaitu ghibah, namimah dan fitnah.
Ghibah yaitu menggunjingkan orang lain, namimah adalah membuka rahasia sesorang yang semestinya kita tutupi, sedangkan fitnah adalah ketika aib yang di tebarkan tidak terbukti pada orang yang di gosipkan.

Hai orang-orang yamg beriman, jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagian prasangka itu dosa.Janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.pakah kamu suka makan bangkai saudaramu yang telah mati ?.
(QS. al-Hujarat ayat 12)

Salam akhir pekan.

*pict koleksi eyang google*[caption id="attachment_113479" align="alignnone" width="150" caption="gosip"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline