Lihat ke Halaman Asli

Mutia AH

Penikmat Fiksi

Puisi | Penari Bertopeng

Diperbarui: 27 Februari 2020   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin terlalu mengada-ada
perasaan yang lahir seketika
Saat bidadari meliuk-liuk di atas panggung
Cantik, energik, penuh pesona

Gemerlap hiasan menempel di ujung gaun
Hasilkan pantulan cahaya
Menyilaukan mata tanpa pelindung
luar biasa

Sebentar kemudian, lampu pun padam
pertunjukan telah usai
Meninggalkan riuh tepuk tangan
dalam gelap

Di belakang layar
keindahan berjatuhan
Melekat pada tapak kaki penari saat melintasi perjalanan

Meninggalkan rekap jejak sajak penyair bayaran
Membuka satu demi satu lapisan topeng kepalsuan
Layar kembali terkembang
Drama kehidupan menjadi pundi-pundi bernilai dolar

Bekasi, 27 Februari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline