Lihat ke Halaman Asli

musyfiqur rozi

mahasiswa UIN Sunan Ampel

Kitab Rokok: Tinjauan Para Ulama Berbagai Perspektif

Diperbarui: 29 Agustus 2022   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto musyfiqur rozi

Buku               : Kitab Rokok

Penulis            : Syaikh Ahmad Dahlan al-Tarmasi

Penerjemah     : Yuniar Indra Yahya

Penerbit           : Penerbit Kalam

ISBN              : 978-623-97739-2-2

Terbitan           : Juni, 2022

Indonesia merupakan Negara penghasil tembakau terbesar keenam dibelakang Cina, Brazil, India, USA dan Malawi dengan jumlah 1,91 % atau 136 ribu ton dari total produksi tembakau di dunia setiap tahunnya. Di dalamnya, ada tiga provinsi terbesar sebagai penghasil tembakau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Tengah.

Indonesia sebagai Negara yang penduduknya mayoritas beragama islam, banyak dari kalangan ulama atau pemuka agama turut memberikan komentar atau hukum terkait masalah rokok. Salah satunya adalah Syekh Ahmad Dahlan dengan mengarang kitab nudzah al-afham fi ma ya'tari al-dukhan min al-ahkam yang diterjemah ke bahasa Indonesia dengan judul kitab rokok.

Sebagai tokoh yang dibesarkan di lingkungan petani tembakau, tidak lantas menjadikan syekh ekstrim dalam memberikan fatwa. Beliau sangat hati hati dalam memberikan fatwa mengenai rokok. Ini bisa dibuktikan dengan merujuk kepada pendapat ulama yang mu'tabarah.

Di bagian awal, kita dikenalkan dengan biografi dari Syekh Ahmad Dahlan. Entah ini bagian dari tulisan yang menampakkan jati dirinya atau orang lain (murid atau penerjemah) yang memberikan tambahan dari biografi penulis. Jika dimasukkan ke bagian dari karya penulis, ini cukup mengganjal karena catatan biografi penulis sebelum kata pengantar penulis. Buku atau kitab seperti ini jarang ditemui. Dan jika tambahan dari murid atau penerjemah maka selayaknya dicantumkan statusnya untuk menyatakan bahwa tulisan biografi bukan satu kesatuan dari penulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline