Lihat ke Halaman Asli

Pola Asuh Berpengaruh Besar terhadap Karakter Anak

Diperbarui: 2 April 2018   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karakter memiliki peran yang sangat penting bagi setiap kehidupan manusia. Karakter sangat menentukan akan bagaimana cara seseorang dalam menjalani hidup. Ketika seseorang memiliki karakter yang positif, entah apapun profesinya, siapapun dia, tentunya akan lebih baik dalam menjalani hidupnya dari seseorang yang tidak memiliki karakter. Sebab karakter menjadi modal dalam mengarungi kehidupan.

Pola asuh orang tua menjadi hal yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian atau karakter anak. Ketika pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak tepat maka karakter yang terbentuk akan baik. Ada empat macam pola asuh, diantaranya: Pola asuh otoriter, pola asuh otoritatif, pola asuh penelantar, dan pola asuh primisif. Yuk kita liat penjelasan lebih jelas mengenai pola asuh.

Pola asuh otoriter. Dalam pola asuh ini orang tua mengatur semua tingkah laku, mengambil keputusan, dan cara berpikir anak. Nah disini orang tua memiliki kendali penuh terhadap segala aspek kehidupan anak. Bahkan dalam menyelesaikan keinginanny orang tua cenderung memerintah, memaksa, memberi ancaman, dan memberikan hukuman. 

Penerapan pola otoriter ini menjadikan anak-anak memiliki sifat yang cenderung tertutup, pendiam, kesulitan berinteraksi sosial dan menarik diri dari kehidupan sosial, disamping itu anak juga menjadi penakut, mudah tersinggung, pemurung, mudah stres, anak juga menjadi suka menentang, suka memberontak,dan melawan aturan Karena orang tua hanya memandang satu arah saja tanpa mau memberikan kesempatan berpendapat pada anak.

Pola asuh otoritatif. Dalam penerapan pola asuh ini orang tua lebih mendorong anak untuk bersikap mandiri, namun orang tua juga masih memberikan kontrol terhadap perilaku anak dan pembawaan orang tua juga lebih hangat dalam menanamkan nilai-nilai yang berlaku. Disamping itu orang tua juga menjelaskan dampak positif dan negatif atas perilaku anak. 

Penerapan pola otoritatif yang hangat menjadikan anak tumbuh dengan sikap yang bersahabat, anak yang percaya diri, tanggung jawab, kooperatif, mampu mengontrol diri, anak juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Pola asuh penelantar. Pada pola asuh ini orang tua cenderung tidak ikut terlibat terhadap kehidupan sang anak. Orang tua tidak peduli dan tidak memberikan kasih sayang pemenuhan kebutuhan fisik dalam mengasuh anak. 

Hal ini mengakibatkan terbentuknya sikap anak yang tempramen yang lemah, agresif, kurang bertanggung jawab, sering bermasalah dalam interaksi sosial, dan anak beranggapan bahwa dirinya tidak penting bagi kedua orang tuanya.

Pola asuh primisif. Dalam penerapan pola ini orang tua memberikan kebebasan yang besar terhadap keinginan anak dan memberikan batasan-batasan yang sedikit. Orang tua masih mengontrol anak dalam berperilaku akan tetapi sangatlah kecil, dan ketika anak melakukan kesalahan orang tua cenderung tidak menegurnya. 

Pola ini memberikan dampak anak membentuk karakter yang manja, agresif, tidak patuh,aku menang sendiri, dan anak kurang percaya diri, kurang dalam mengontrol diri, dan matang dalam secara sosial. Disamping itu anak juga menginginkan semua yang menjadi keinginannya dapat dikabulkan.

Nah... Orang tua sangatlah berperan penting dalam hal ini. orang tua harus mengasuh anaknya dengan cara yang benar dan  tepat. Karena akan menimbulkan dampak yang berbeda terhadap anak. Berikan yang terbaik terhadap anak bijaklah dalam menghilangkan keputusan sebab satu tindakan akan menimbulkan dampak pada anak untuk kedepannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline