Menua merupakan fitrah yg tak bisa lepas dari diri manusia. Seberapa kuat pun melawannya. Sudah merupakan NASH berupa hadis tak terbantah bahwa "semua penyakit ada obatnya kecuali mati dan tua".
Okelah kita lihat banyak produk kecantikan ditawarkan, banyak operasi menjadi pilihan, tapi tidakkah kita perhatikan bahwa fokus manusia sangatlah terbatas, begitu pun dengan kemampuannya.
Fisik manusia tersusun dari banyak organ dengan banyak unsur di dalamnya. Dari sana lahir lah banyak ahli dan spesialis. Perhatian manusia dalam masalah penuaan biasanya fokus pada kulit. Lantas apa kabar otot, tulang, sendi, organ dalam, mata, telinga, dan otak kita?? Kita butuh banyak dokter spesialis dari beragam Rumah Sakit untuk merawat itu semua.
Menua adalah kepastian yg menegaskan bahwa semua makhluk bersifat FANA (rusak dan binasa), bahwa sifat BAQO' (kekal) hanya dimiliki Sang Maha Satu yang tidak menerima sekutu dan sepadan dalam semua sifatNya.
Yang menjadi permasalahan sebenarnya bukan soal menua, tapi soal menuai saat diri menua. Apakah di usia matang diri sudah menuai kedewasaan dan kebijaksanaan?! Apakah di usia yang beranjak senja mampu menuai sahaja dan manfaat untuk sesama?!
Ya Allah raga kami menunduk dengan segala kelemahan dalam rukuk dan sujud kami, pada Engkau Sang Maha Kekal Abadi yang tidak tersentuh oleh masa.
Kami berlindung dari segala berat yang kami jalani dari masa ke masa, yang di dalamnya Engkau bersumpah bahwa kerugian selalu menjadi bayangan tak terpisah dari manusia kecuali mereka yang beriman, beramal sholih dan saling menasihati tentang dua hal "benar dan sabar", maka kami minta jadikan kami bagian di dalamnya.
Dalam Ruku' Nabi menyematkan doa yang artinya sebagai berikut:
"Ya Allah hanya kepadaMu aku rukuk, hanya kepadaMu aku beriman, hanya kepadaMu aku berserah. Khusyu' tunduk pendengaranku, penglihatanku, otakku, sendiku, rambutku, kulitku, dan semua yang di topang oleh telapak kakiku kepada Allah Tuhan semesta alam"
Sedangkan dalam sujud, Nabi juga menambatkan doa ini "Ya Allah hanya kepadaMu aku sujud hanya kepadaMu aku beriman hanya kepadaMu aku berserah. Wajahku bersujud kepada yang menciptakannya dan membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatanNya. Maka Maha Penuh Berkah Allah Sebaik-baik pencipta".
Dua doa tadi ditambahkan Nabi dalam rukuk dan sujudnya, jika kita mau berlama-lama hanyut memuji Allah dalam rukuk dan sujud, membenamkam fana diri dalam baqo'Nya, maka tambahkanlah dengan membaca teks aslinya yang bisa dirujuk di kitab Fathul Muin, karena platform ini tidak menyediakan teks arab.
Semoga bermanfaat..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI