Lihat ke Halaman Asli

Muharika Adi Wiraputra

TERVERIFIKASI

welcome my friend

Tradisi Minum Jamu: Warisan Sehat yang Tak Lekang Waktu

Diperbarui: 13 September 2025   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembeli sedang membeli jamu (Dok. Pribadi) 

Tradisi minum jamu di Indonesia berakar dari kepercayaan turun-temurun akan manfaat herbal untuk kesehatan. Sejak lama, masyarakat meyakini jamu mampu menjaga kebugaran, menyembuhkan penyakit, sekaligus merawat kecantikan. Minuman ini bukan sekadar ramuan, melainkan bagian dari cara hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Meskipun sempat mengalami penurunan popularitas akibat modernisasi, kini jamu kembali diminati baik sebagai gaya hidup sehat maupun sebagai warisan budaya. Bahkan, UNESCO telah menetapkannya sebagai Warisan Budaya Takbenda dunia, sebuah pengakuan bahwa jamu adalah bagian penting dari identitas bangsa.

Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia terbiasa menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Dari kebiasaan itu lahirlah konsep Taman Obat Keluarga (TOGA). 

Tanaman seperti kunyit, jahe, temulawak, kencur, hingga lengkuas bukan hanya pelengkap dapur, tetapi juga bahan utama jamu. Inilah yang membuat jamu identik dengan budaya agraris yang dekat dengan alam.

Tradisi minum jamu sendiri diperkirakan sudah ada sejak abad ke-14. Jejaknya bisa ditemukan pada relief Candi Borobudur, Candi Prambanan, hingga situs arkeologi Liyangan di Jawa Tengah yang menyimpan cobek dan ulekan untuk menumbuk bahan jamu. 

Sejarah ini memperlihatkan bahwa jamu sejajar dengan tradisi pengobatan herbal dunia lain seperti Ayurveda dari India atau pengobatan tradisional Tiongkok, Hanya saja, jamu lahir dari tanah Indonesia, diracik dengan pengetahuan lokal yang diwariskan secara lisan dan praktik sehari-hari.

Bagi banyak Ibu, jamu adalah bagian penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Dahulu, ketika akses ke dokter dan puskesmas masih terbatas, mereka lebih mengandalkan jamu. 

Misalnya jamu kunir asam atau sinom yang dipercaya menyuburkan kandungan. Dari sini terlihat bahwa jamu lebih dari sekadar minuman, jamu menjadi solusi kesehatan sederhana yang lahir dari kearifan lokal.

Beli jamu (Dok. Pribadi) 

Pembuatan jamu pada dasarnya sederhana: bahan alami ditumbuk, diperas, atau direbus, kemudian ditambah gula jawa atau jeruk nipis agar lebih segar. Setiap daerah punya racikan khas sesuai dengan tanaman herbal yang tumbuh di sekitarnya.

Namun, perjalanan jamu tidak selalu mulus. Saat kedokteran modern masuk ke Indonesia, minat terhadap jamu menurun drastis. Jamu sempat diragukan khasiatnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline