Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Shidqi

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Peduli Covid-19, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021 Sosialisasi Varian Covid-19

Diperbarui: 4 Agustus 2021   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi varian baru COVID-19

Semarang, Kelurahan Meteseh (4/8) - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun 2021 Universitas Diponegoro telah menerjunkan sekitar empat ribu mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. 

Dengan adanya virus corona yang masih merebak di Indonesia maka pengabdian pada aksi kuliah kerja nyata ini masih seperti pada tahun sebelumnya yaitu dengan tagline "KKN pulang kampung" dan tema yang diangkat adalah "Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat Dimasa Pandemi COVID 19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata".

Kebijakan dari UNDIP atas izin dari Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk tetap mengadakan KKN dengan beberapa ketentuan yaitu diharapkan mahasiswa dapat menerapkan KKN secara mandiri di wilyah domisili masing-masing dan diharapkan mahasiswa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan programnya demi kelancaran dan keselamatan bersama. 

KKN dimulai sejak penerjunan upacara mahasiswa KKN selama kurang lebih 40 hari yaitu terhitung pada tanggal 30 Juni - 11 Agusutus 2021.

Kasus virus corona (COVID 19) meningkat secara drastis akhir-akhir ini, Beberapa faktor yang menjadi penyebab peningkatan kasus virus corona adalah adanya varian baru yang tidak bisa dibendung. 

Varian virus corona yang sudah masuk ke Indonesia anatara lain varian Alfa (B.117) asal Inggris, kemudian varian Beta (B.1351) asal Afrika Selatan dan varian Delta (B.1.617.2) mutasi ganda yang berasal dari India.

Ketiga varian ini disebut berbahaya karena bisa menular lebih cepat daripada varian sebelumnya. Varian Delta tercatat yang menyebabkan lonjakan kasus di Indonesia meningkat tajam,  hasil studi tim peneliti gabungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukan, varian Delta (B.1.617.2) punya tingkat penularan lebih tinggi yaitu sekitar 97% dari varian lain. 

Kemudian varian Alfa (B.117) mempunyai tingkat penularan sebesar 29%, sedangkan varian Beta (B.1351) diketahui mempunyai tingkat penularan sebesar 25%. Varian Delta, Alfa, dan Beta saat ini telah dikategorikan sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VoC).

Memasang spanduk penvegahan COVID-19/Dokpri

Sosialisasi berbagai macam varian dari virus corona perlu digerakan dengan tujuan supaya masyarakat sekitar mengenali berbagai macam bahaya dari varian virus corona yang telah masuk ke Indonesia dan cara untuk menangani varian virus corona tersebut karena setiap varian memiliki karakteristik gejala dan penanganan yang berbeda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline