Lihat ke Halaman Asli

Berlayar ke Dadamu

Diperbarui: 2 Oktober 2018   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Barangkali kau memang pantas dirayu sebab matamu adalah bulan bercahya redup. alismu menyerupa rerimbun pohon tempat burung-burung pelatuk bernyanyi dan merayu.
Sementara aku, telah kehilangan kata-kata indah untuk melukiskan betapa agungnya dirimu diantara deretan puisi-puisiku.
" maukah kau menjadi bait pertama pada puisiku..? "
aku akan mengupacarakan kesempurnaanmu dalam bait-bait yang lain tanpa ada jeda dan kata pisah.

aku dan kamu adalah kata tanpa spasi
pada deretan diksi dan simbol-simbol cinta

Barangkali kau memang pantas dirayu sebab dadamu adalah ombak yang mengombakkan segala rasa untuk bertepi
dan pipimu, layar-layar memar di sampan pelayaranku ke hatimu.

Barangkali kau memang pantas dirayu sebab aku tak pandai merayu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline