Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Penulis

Ekonomi Kreatif: Harapan Baru di Tengah Kelesuan Industri Konvensional

Diperbarui: 8 Juli 2025   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi usaha ekonomi kreatif (sumber gambar: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

"Di tengah melambatnya laju pertumbuhan sektor-sektor industri konvensional, ekonomi kreatif hadir sebagai angin segar yang membawa harapan baru."

Ketika sektor manufaktur, pertambangan, dan industri berat lainnya mulai kehilangan daya dorong akibat tekanan global, keterbatasan inovasi, dan perubahan pola konsumsi masyarakat, ekonomi kreatif justru menunjukkan ketahanan dan kelincahan yang luar biasa.

Didorong oleh kemajuan teknologi, akses internet yang semakin luas, serta meningkatnya peran generasi muda dalam menciptakan karya orisinal, sektor ini tumbuh menjadi kekuatan ekonomi alternatif yang tak bisa diabaikan. 

Dari industri musik independen, game lokal, film pendek digital, hingga produk kriya berbasis budaya ekonomi kreatif menjawab tantangan zaman dengan cara yang segar, relevan, dan memberdayakan.

Lebih dari sekadar menghasilkan keuntungan, ekonomi kreatif membawa nilai tambah berupa identitas, ekspresi budaya, dan inovasi sosial. 

Maka tak heran jika di tengah ketidakpastian global, banyak pihak mulai melihat sektor ini sebagai fondasi penting dalam membangun ekonomi masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Kelesuan Industri Konvensional

Berbagai tantangan global seperti pandemi, krisis energi, hingga ketidakpastian geopolitik telah membuat banyak industri konvensional seperti manufaktur, pertambangan, dan tekstil mengalami tekanan berat. 

Permintaan pasar yang fluktuatif, gangguan rantai pasok global, serta tingginya biaya produksi membuat sektor-sektor ini sulit bergerak leluasa. 

Bahkan beberapa industri terpaksa melakukan efisiensi besar-besaran, termasuk pengurangan tenaga kerja, demi menjaga kelangsungan operasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline