Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Dahron

TERVERIFIKASI

Penulis

Jalan-jalan demi Healing: Perlukah atau Hanya FOMO?

Diperbarui: 11 April 2025   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi healing (sumber gambar: Pixabay via amanat.id)

"Dalam beberapa tahun terakhir, istilah healing menjadi bagian dari kosa kata sehari-hari, terutama di kalangan anak muda."

Kata yang dulu identik dengan proses pemulihan luka atau trauma, kini telah berubah menjadi label untuk berbagai aktivitas santai mulai dari staycation, liburan ke pegunungan, hingga sekadar nongkrong di kafe berdekor lucu.

Media sosial turut memperkuat fenomena ini. Setiap unggahan tentang liburan, pemandangan indah, atau makanan mewah sering kali disertai caption “healing dulu,” seolah itu adalah kebutuhan primer setelah rutinitas melelahkan. 

Bahkan, kadang muncul anggapan tak tertulis: kalau belum pernah healing ke tempat hits, hidupmu kurang bahagia.

Tapi di balik semua itu, muncul pertanyaan yang layak direnungkan: apakah kita benar-benar butuh healing, atau kita hanya takut merasa tertinggal karena semua orang terlihat menikmatinya?

Apa Itu Healing Sebenarnya?

Secara psikologis, healing merujuk pada proses pemulihan mental dan emosional. Artinya, ia tidak harus selalu diwujudkan dalam bentuk bepergian atau aktivitas mahal yang tampak indah di media sosial. 

Healing bisa berarti memberi waktu untuk diri sendiri, mengenali perasaan yang sedang dirasakan, dan memulihkan energi yang terkuras karena tekanan hidup sehari-hari.

Bisa jadi healing itu hanya dengan tidur cukup setelah berminggu-minggu lembur, berbincang hangat dengan orang terdekat, atau sekadar duduk tenang tanpa distraksi digital. 

Intinya bukan pada kemana kita pergi, tapi bagaimana kita memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas dan kembali seimbang. Namun, dalam praktiknya, healing sering kali disederhanakan menjadi liburan atau “me time” berbalut estetik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline