Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Arya Arjuna

Penulis baru (Mahasiswa UMSU) Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS Guru PAI Al-amjad

Apa Arti Sebuah Hijab bagi Wanita Islami di Zaman Milenial?

Diperbarui: 9 Desember 2021   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pexels/Janko Ferlic

Islam sesungguhnya terletak pada keimanan seseorang. Namun, pada dasarnya banyak sebagian orang yang menyalah gunakan agama sebagai modal untuk terjerumus kedalam perbuatan maksiat ataupun menyimpang. Ini sering terjadi di lingkungan kita tanpa kita sadari kita pun mungkin bisa jadi termasuk juga kedalam nya. Banyak pria ataupun wanita sekarang yang ingin melakukan ta'aruf. Namun, ta'aruf yang sesungguhnya tidak sesuai dalam ajaran islam. Mereka menyalah gunakan makna dari kata ta'aruf tersebut yang pada hakikatnya ta'ruf adalah saling mengenal dan mengetahui.  

Anak muda di jaman sekarang ini tidak memikirkan dosa melainkan hanya nafsu semata, awalnya ta'ruf di jaman milenial ini melalui pesan dengan melafaskan Assalamu'alaikum sampai pada akhirnya perbuatan Mesum pun terjadi. Itulah menjadi sumber pertanyaan mengapa mereka bisa melakukan hal seperti itu.

Di zaman milenial ini anak muda tidak memikirkan dosa maupun perbuatan yang sudah mereka lakukan disebabkan karena adanya puncak kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan dan disini lah sering terjadi terutama pada anak remaja. Sebab pada anak remaja terutama pasa usia 14 sampai 19 tahun lebih kuat rasa ingin tahunya dibandingkan pada anak dewasa pada usia 20 tahun ke atas. Hal ini lah yang menyebabkan sering terjadi nya perbuatan maksiat dan bahkan sampai terjadi nya hamil di luar nikah ( hamil sebelum terjadi nya pernikahan ). Hal ini juga dapat merusak nama agama islam karena perbutan yang dilarang oleh agama islam ini sering terjadi pada anak mudah islami pada zaman milenial. Ini juga menjadi renungan bagi kita bersama dalam membangun ahlakhul kharimah pada anak muda islami sehingga terwujudnya islam yang sebenar-benarnya.

Di Indonesia sangat banyak orang yang mengenakan jilbab. Namun, pada dasarnya mereka tidak menegetahui makna yang sebenar-benarnya. Secara umum pemakaian jilbab yang dikenakan oleh wanita islami di Indonesia bermula sejak jatuhnya soeharto pada 1998. Dengan proses berjalannya waktu semakin banyak wanita islami di Indonesia yang menutupi kepalanya. Penelitian pusat riset Alvara yang dilakukan di Jakarta pada tahun 2015 menunjukkan data statistik orang yang lebih memilih jilbab regular sebanyak 79,4 persen, sementara data yang di peroleh orang yang memilih jilbab syariah yang konservatif (yang menutupi bokongnya) sebanyak 13,5 persen. Penelitan yang dilakukan kembali selang 2 tahun yang lalu menemukan hanya berkisar 2 persen wanita islami di Indonesia yang memilih mengenakan niqab atau burqa (jilbab syariah yang hanya meninggalkan dua buah mata nya saja ataupun sering di kenal yang namanya CADAR).

Seorang anak muda islami di zaman milenial ini lebih banyak membicarakan makna dari kata “HIJRAH”. Lewat  dari teman-temannya maupun dari akun instagram, membicarakan suatu hal yang isinya kurang lebih seperti ini: “masya allah akhi/ukhti sudah hijrah jadi pengen ikutan hijrah juga”. Membicarakan kata hijrah tersebut banyak anak muda islami sekarang yang hanya ikut-ikutan dalam mendefinisikan makna hijrah tanpa mengetahui hijrah yang sebenarnya dalam islam. Dimulai dari pakaian-pakaian yang berbaur dengan islami dan memperlihat kan ke seluruh dunia dengan menggunakan akun facebook maupun akun instagram dan memposting foto-fotonya yang sudah hijrah tadi dengan menuliskan kata-kata di akun nya seperti ini: “alhamdulillah sekarang sudah hijrah”. Dari sini lah tanpa ia sadari makna dari kata hijrah yang sesungguhnya yang pada hakikatnya hijrah adalah memperbaiki diri dikarenakan adanya kesadaran dari dalam diri untuk menjadi lebih baik lagi,dan bukan terpengaruh dari orang lain.

KBBI mendefinisikan hijarah sebagai perpindahan nabi Muhammad bersama sebagian pengikutnya di mekah ke madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir quraisy mekah. Defiini lain yaitu berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ketempat yang lain yang lebih baik dengan alasan tertentu demi keselamatan dan kebaikannya. Adapun kata “hijrah” yang dimaknai oleh anak muda islami di jaman milenial ini yaitu lebih mengedepankan perubahan gaya hidup dan tata cara berpakaian yang sesuai dengan syariat islam. Penggunaan kata “hijrah” semakin marak di tahun 2016-an yang sering di sandingkan dengan selebgram-selebgram saleh bersuara merdu. Kata ini seketika menjadi primadona, dipakai dimana-mana. Akun-akun instagram dengan kata “hijrah” bermunculan, hasthtag nya pun demikian. Ada  beragam motivasi berhijrah. Umumnya di karenakan kegagalan dalam percintaan, diputusi ataupun diselingkuhi oleh pacar sehingga merasa terluka dan mendekatkan diri kepada Allah, agar segera digantikan dengan jodoh baru yang lebih baik. 

Adapun perintah mengenakan jilbab sebagaimana diterangkan dalam QS. Al-Ahzab: 59 yang artinya: “ Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuan dan isteri-isteri orang mukmin: “ Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. Penjelasan ayat di sini bisa kita simpulkan bahwa sanya menutup aurat itu wajib bagi agama islam agar terhindar dari orang-orang yang munafik yang ingin menggangu diri kita. Seseorang yang bertujuan ingin mengganggu diri dengan menggoda maupun sampai menyentuh diri kita itu di sebabkan bukan karena diri mereka melainkan karena diri kita sendiri. Sebabnya karena diri kita lah yang mengundang hasrat mereka dengan menghidangkan aurat yang engkau berikan kepada mereka sehingga mereka tersebut ingin berbuat yang tidak senonong (tidak sopan).

Intropeksi Jiwa

Kita sebagai umat muslim yang sesungguhnya marilah kita jaga nama agama kita agar diri kita tidak diremehkan orang lain dengan cara berpakaian secara islami dan menjaga akhlak dan sikap kita sehingga diri kita bisa dihargai oleh orang lain. Bagaimana diri kita bisa dihargai oleh orang lain jikalau kita tidak bisa menghargai diri kita sendiri. Jadi, dari sekarang lah kita harus bisa merubah diri kita untuk hijrah yang sesungguh nya sesuai dalam islam sehingga bisa membuat agama kita ini termotivasi oleh agama-agama lainnya. Wassalam…

*Semoga bermanfaat*

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline