Lihat ke Halaman Asli

Hindari Kecurangan dalam Mengerjakan Soal Ujian dengan 8 Hal Berikut

Diperbarui: 23 Januari 2018   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: premiertefl.com

Sewaktu menjadi pelajar ataumahasiswa pasti sudah diajarkan tentang etika dan moral, bahkan keagamaan. Namun ironisnya setiap pelaksanaan ujian, baik itu ujian semester, ujian CPNS dan ujian mencari pekerjan hampir dapat dipastikan selalu masih ada yang berperilaku curang (tidak jujur) dalam mengerjakan soal. Mulai dari mencontek hasil pekerjaan orang lain, njiplak, bertukar jawaban dengan sebelahnya, dan bentuk model lain yang kadang tidak terduga oleh pengawas ujian.

Berdasarkan hasil penelitian Nugroho (2015) tentang kejujuran akademik pada mahasiswa saat menghadapi ujian semester, melaporkan bahwa dari 126 jumlah responden (mahasiswa) menunjukkan 10,3 % nya memiliki perilaku yang tidak jujur dalam mengerjakan soal ujian. 

Dimas yang masih berprofesi sebagai Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menjelaskan bahwa masih ada sebagian mahasiswa yang melakukan ketidak jujuran akademik yaitu sebesar 10,3 %. Sedangkan mahasiswa yang masih menjunjung perilaku akademik adalah (88,9%) yang diperinci dengan bentuk perilaku sebagai berikut: belajar lagi (38,9%), diikuti dengan mengerjakan sebisanya (35,7%), dan berdo'a & pasrah (14,3%).

Kecurangan dalam ujian kayaknya sudah menjadi permasalahan global yang harus segera ditangani. Seperti yang dilaporkan oleh BBC (2016) bahwaOmbudsman Republik Indonesia pernah menemukan kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional SMA di 33 provinsi, kecuali Kalimantan Utara. Kecurangan terjadi akibat rendahnya kualitas pengawasan. Kunci jawaban beredar secara digital di media sosial dan HP, juga dalam bentuk kertas.

Penyebab kecurangan dalam mengerjakan soal ujian oleh Fuadi M (2016) dalam penelitiannya tentang "Determinan Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Dengan Konsep Fraud Triangle"menyimpulkan bahwa dengan konsep FraudTriangleini dapatberpengaruh positifyangsignifikan terhadap kecurangan akademik mahasiswa.

Ketiga komponen penting dariKonsep Fraud Triangle ini adalah:

1. Tekanan

Menciptakan kondisi yang tidak banyak menuntut dan memberikan beban mahasiswa

2. Kesempatan

Memperkecil kesempatan yang dapat membuat mahasiswa mudah melakukan kecurangan dengan cara memberikan pengawasan dan menindak tegas pelaku kecurangan akademik

3. Rasionalisasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline