Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

The Miracle of Silaturrahmi

Diperbarui: 16 Mei 2022   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Keluarga Kotabumi dan Pribadi

Silaturrahmi mengunjungi ke keluarga adik Bapak  ku sangat mengesankan dan sekaligus pula mengharukan. Bapak ku mempunyai dua saudara seibu dan sebapak. Bapak Ku H Bahar Chatib Said Ali dan diknya Agus St Penghulu. 

Antara keduanya ada seorang yang meninggal di Surabaya, katika kuliah di Fakultas Kedokteran disana, bernama Azhar. Nenek kami Marajan adalah saudara sibu dan sebapak Damang Ponto, Suku Caniago, Rumah Batu Kuniang, Pasar Lawang. Bapak ku sendiri meninggal di Bekasi.

Tek Syam yang kami panggil itu adalah istri Pak Etek Agus, lama tinggal di Kotabumi Lampung Utara. Dalam  kurun waktu puluhan  tahun mungkin hanya empat/lima kali ketemu. 

Pertama saat saya dan anak anak pulang kampung Jalan darat, kita mampir di Kotabumi. Juga saat pulang dengan keluarga istri Jorong Sipisang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh. Pertemuan berikutnya adalah ketika saudara sepupu Syahrul, anak ketiga beliau ngunduh yakni  anak nya Feby. Saya dan ketiga saudara lain yakni M Jazid, Nurahmen dan Eliza, menghadiri  pernikahan itu.

Rangkaian silaturrahmi istimewa ini, mulai hari Jum'at hingga Ahad, 13-15 Mei 2022, bersama adik  Nuharmen menggunakan transportasi umum, yakni Damri. Atas rekomendasi Syahrul, naik Damri di Gambir, berangkat sekitar jam 20.00 sampai di Kotabumi Shubuh. 

"Naik, tidur dan nanti bangun saat sampai", katanya.  Rekomendasi itu diikuti, Namun sampai di Kotabumi, sudah hampir jam 09.000. 

Karena bus Damri yang ditumpangi, ada masalah AC dan di perbaiki di Pos Damri Bandar Lampung. Sebelumnya saat mau naik kapal di Merak-Bangkauni, lumayan macet. Begitu juga saat kapal mau sandar, harus menunggu hampir satu jam.

Keluarga saudara sepupu  anak dari Pak Etek Agus, lebih banyak tinggal di Kota Bumi, hanya satu dari  delapan  orang yang tinggal di Lawang, yakni Nurmalena. 

Enam lain yang nya besar dan tingggal di Kota Bumi, seperti Firman, Nurmalena, Syahrul, Syahril, Rusman, Ujang dan Marshal. Si Bungsu Murniyaty, tinggal di Tangerang, Banten.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline