Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Dua Kehebatan Orang Cina di Mata Orang Batak

Diperbarui: 12 Desember 2022   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mi Gomak, makanan khas Batak Toba, produk perjumpaan dengan budaya kuliner Cina (DOK. Shutterstock/Ingen Munthe via kompas.com)

Ada kedekatan kultural antara orang Cina dan orang Batak Toba. Sama-sama patrilineal, patrilokal, berjiwa rantau, dan penyantap daging babi.

Satu teori mengatakan leluhur Batak Toba itu berasal dari Mongolia. Dari situ turun ke Taiwan, lalu Filipina, seterusnya menyebar ke Tanah Toraja, pedalaman Kalimantan, dan daerah lingkar Danau Toba, Sumatra.

Jika teori itu benar, maka kedekatan kultural orang Cina dan orang Batak menjadi masuk akal.

Tapi lepas dari teori asal-usul leluhur itu, satu hal yang jelas, orang Cina dan orang Batak di Tanah Batak memang banyak cocoknya dalam keseharian.

Entah orang Batak yang terbuka, atau orang Cina yang cerdas beradaptasi sosial, faktanya orang Cina masuk sampai ke kota-kota kecamatan di Toba. 

Orang Cina masuk ke Tanah Batak, khususnya daerah Toba, diperkirakan sejak tahun 1930-an. Waktu itu Toba sudah terbuka ke "dunia luar", khususnya Sumatra Timur.

Keterbukaan itu adalah buah pembangunan jalan raya trans-Sumatra yang menghubungkan Medan, Siantar, Parapat, Balige, Tarutung, sampai Sibolga pada awal 1920-an.

Begitulah. Orang Cina dari Sumatera Timur, khususnya kota Siantar -- yang orangtuanya didatangkan pemerintah Hindia Belanda dari Tiongkok untuk mendukung onderneming -- merantau ke Tanah Batak di selatan. 

Mula-mula, menurut kisah para orangtua, orang Cina itu datang ke Tanah Batak sebagai tukang potret. Datang naik sepeda ke Porsea dan Balige. Menawarkan jasa potret kepada orang Batak kaya. 

Karena itu kehebatan pertama orang Cina di mata orang Batak adalah jago potret. Tukang potret yang kredibel di mata orang Batak, sekurangnya sampai tahun 1970-an, ya, orang Cina -- Sina dalam lafal Batak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline