Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Tolak Angin, Solusi Pening di Kala Genting

Diperbarui: 14 Agustus 2018   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: tolakangin.co.id

Jauh hari sebelum Pak Dahlan Iskan rajin mengiklankan jamu "Tolak Angin" cair di televisi, aku sudah getol mempromosikannya. Bedanya, Pak Dahlan mungkin dapat imbalan, entah dalam bentuk apa. Sedangkan aku tidak.

Di pelataran Gereja Katolik St. Johanes Penginjil di Jalan Melawai, Jakarta, aku pernah melihat Pak Irwan Hidayat, pemilik Sido Muncul, penghasil "Tolak Angin" itu, dan ingin menyapanya untuk minta bayaran atas aksi promosiku.  

Tapi aku urungkan niat karena khawatir ditertawakan. Sebab aku hanya promosi lisan kepada isteriku dan dua anak perempuan kami. Promosi lingkup keluarga.

Si Kuning dan Si Biru

Lupakan saja soal harapan imbalan promosi tingkat domestik itu. Gratisanlah untuk Pak Irwan. Aku ikhlas. Sebab sudah mendapat imbalan sepadan dari "Tolak Angin" cair.  

Imbalannya, pening di kepalaku langsung hilang, bila satu dua sachet cairan "Tolak Angin" kuning sudah mengalir ke dalam lambung. Terutama di saat-saat genting pekerjaan.

Sampai-sampai aku bikin jargon sendiri, "Tolak Angin, solusi pening di kala genting".  Itu faktual, bukan isu, untukku.

Fakta, jika harus bekerja dari pagi sampai larut malam di ruang berpendingin, maka sorenya aku pasti mulai masuk angin, dan malamnya mulai flu. Padahal target kerja tak bisa mundur.

Maka solusinya, di saat genting seperti itu, minum Tolak Angin kuning sore hari. Lalu Tolak Angin biru tengah malam menhelang tidur. Dijamin pening kepala hilang, karena masuk angin ditolak dan flu gagal masuk saluran nafas.

Tentu hilangnya  pening di kepala tidaklah secepat cerita  iklan.  Perlu waktu 1-2 jam untuk benar-benar merasakan khasiatnya.  

Sejujurnya, solusi ideal untuk kepala pusingku sejatinya adalah kerokan dari isteriku. Tapi  isteri kan bukan diciptakan untuk mengerok suami setiap kali pening kepala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline