Lihat ke Halaman Asli

Benny Junaidy

Instructor

THR Ojol: Polemik dan Respons Perusahaan Aplikasi

Diperbarui: 6 Maret 2025   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejak adanya aksi demonstrasi pengemudi ojol di kantor Kementerian Ketenagakerjaan beberapa waktu lalu, desakan terhadap perusahaan aplikasi untuk memberikan THR semakin menguat. Para pengemudi menuntut adanya kejelasan dan kepastian, mengingat mereka merupakan tulang punggung dalam industri transportasi daring.

Menaker Yassierli menegaskan bahwa meskipun pemerintah memiliki kewenangan untuk mewajibkan perusahaan aplikasi memberikan THR, pihaknya tetap mengutamakan pendekatan dialog agar kebijakan yang dihasilkan dapat diterima oleh semua pihak.

Beberapa perusahaan transportasi online pun mulai merespons desakan ini. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, misalnya, menyatakan tengah menyiapkan skema "Tali Asih Hari Raya" untuk mitra pengemudi, sementara Grab Indonesia mengusulkan program "Bantuan Hari Raya" (BHR). Meski begitu, kedua perusahaan belum merinci apakah bantuan tersebut berbentuk uang tunai atau dalam bentuk lain, serta berapa nominal yang akan diberikan.

"Diskusi dengan Kemenaker masih berlangsung, dan kami berharap bisa menemukan solusi terbaik yang tidak hanya menguntungkan pengemudi, tetapi juga memungkinkan perusahaan tetap menjalankan operasionalnya secara berkelanjutan," ujar perwakilan dari salah satu aplikator.

Isu pemberian THR bagi pengemudi ojek online terus menjadi sorotan dan perbincangan antara pemerintah serta perusahaan penyedia layanan transportasi daring. Dengan meningkatnya aspirasi dari para mitra pengemudi serta dorongan dari pemerintah, diharapkan dalam waktu dekat akan lahir kebijakan yang adil serta mengakomodasi kepentingan semua pihak.

Bagi para pengemudi, kepastian mengenai THR menjadi angin segar yang sangat dinantikan menjelang Hari Raya. Sementara itu, bagi perusahaan aplikasi, keputusan yang diambil harus mempertimbangkan keberlanjutan bisnis agar tetap mampu memberikan layanan secara optimal.

Seiring dengan semakin intensifnya diskusi dan negosiasi, masyarakat menunggu apakah kebijakan yang dirumuskan mampu menjadi solusi yang seimbang bagi pengemudi serta aplikator yang menaungi mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline