Tak semua pahlawan berdiri di atas panggung.Beberapa justru bekerja dalam senyap --- di balik dentingan alat, aroma kimia, dan lantunan doa yang tak pernah putus.Salah satunya adalah Aris Darmanto, sosok luar biasa yang menjadi Tenaga Kependidikan aktif di Laboratorium Separation System Engineering Center, Universitas Diponegoro yang bisa diakses melalui link berikut: https://trki.vokasi.undip.ac.id/.
Sejak awal kiprahnya di kampus ini, Aris telah menjadi bagian penting dari perjalanan panjang Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI), Sekolah Vokasi UNDIP.
Di balik gemilangnya akreditasi unggul, keberhasilan mahasiswa TRKI menembus ajang nasional hingga internasional, dan inovasi dosen yang menembus batas riset --- ada tangan dingin dan ketulusan seorang tendik bernama Aris.
Ia bukan hanya ahli dalam merawat dan memperbaiki setiap instrumen laboratorium,
tetapi juga penjaga nyawa laboratorium --- memastikan setiap alat hidup, berfungsi, dan menjadi bagian dari perjalanan ilmu.
"Kalau ada alat rusak, tunggu sebentar --- Pak Aris pasti bisa," begitu kata para mahasiswa dan dosen dengan senyum penuh percaya.
Namun keistimewaan Aris tak berhenti di situ.
Di tengah kesibukan laboratorium yang padat, ia selalu menyempatkan diri untuk shalat berjamaah tepat waktu di Masjid Sekolah Vokasi UNDIP.
Langkahnya dari laboratorium ke masjid adalah langkah yang penuh makna --- seolah mengingatkan kita bahwa antara ilmu dan doa tak pernah bisa dipisahkan.
Aris percaya, keberhasilan bukan hanya soal teknis dan kemampuan,
tetapi juga soal keikhlasan hati dan kekuatan spiritual.
Setiap alat yang ia perbaiki, setiap kabel yang ia sambung, setiap sistem yang ia hidupkan --- semuanya diiringi zikir dan niat ibadah.
Maka tak heran jika laboratorium TRKI bukan sekadar ruang eksperimen,
tapi juga ruang keberkahan.
Dari tangan-tangan terampilnya, lahir bukan hanya alat yang bekerja,
tapi juga semangat mahasiswa yang tumbuh,
prestasi yang bermekaran,
dan keberhasilan yang tak pernah lepas dari doa.
Aris Darmanto adalah bukti nyata bahwa kesuksesan besar sering lahir dari sosok yang sederhana --- yang bekerja dalam diam, tapi memberi makna luar biasa.
Dari laboratorium ke masjid, dari alat ke doa,
beliau mengajarkan satu hal yang sangat indah:
"Bahwa teknologi tanpa nilai spiritual hanyalah mesin,
dan kerja tanpa doa hanyalah rutinitas.
Tetapi ketika keduanya bersatu,