Diversifikasi minyak sawit dan minyak ikan tuna merupakan suplemen makanan dengan kandungan gizi minor tinggi, seperti: beta karoten, vitamin E, omega-3, dan omega-6. Akan tetapi, laju reaksi asidolisis konvensional relatif rendah yakni sekitar 619,67 mol/jam dengan inkoporasi 4 jam disebabkan oleh: menurunnya fleksibilitas molekul protein, instabilitas dan inaktivasi lipase. Oleh karenanya, Riset dari Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Vokasi UNDIP, yakni Dr. Mohamad Endy Julianto, ST, MT bersama tim mengembangkan proses produksi berbasis gelombang mikro.
Endy menyampaikan bahwa asidolisis termobiokimia gelombang mikro diyakini mampu meningkatkan produktivitas hingga 55%, karena dapat meningkatkan laju reaksi melalui proses "tuning up" terhadap pH enzim, meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas lipase, partisi tiga fasa, dan interfacial activation lipase. Produksi nanokapsul asam lemak diharapkan dapat mempertahankan asam lemak essential, omega-3, dan memperpanjang umur simpan serta memberikan sifat sensoris mudah diterima. Ukuran nano menyebabkan asam lemak mudah teradsorbsi didalam sel tubuh secara homogen.
Uji skala laboratorium dengan bioreaktor enzimatis konvensional kapasitas 3 litar sudah mendapatkan produk asam lemak kaya omega-3 dengan tingkat inkorporasi selama 4 jam pada suhu 40 oC. Hasil kajian untuk rasio minyak ikan tuna: minyak sawit sebesar 3:1, yaitu: EPA: 34,22%, DHA: 5,65% dengan laju reaksi 619,67 mol/jam, ungkap Endy.
Studi pendahuluan dengan menggunakan biokatalis lipase R Meihei, studi parameter operasi bioreaktor enzimatis, dan model matematis laju kinetika enzimatis juga telah dikerjakan. Untuk menghindari kegagalan operasi dalam skala industri, berbagai persoalan teknis yang mungkin muncul dikaji dengan menggunakan prototipe bioreaktor gelombang mikro kapasitas 5 liter per hari dan 25 liter per hari, papar Endy.
Endy menyatakan bahwa pengembangan skema produksi nanoenkapsulasi asam lemak kaya omega-3 dari minyak sawit dan minyak ikan tuna melalui proses inkoporasi termobiokimia gelombang mikro sangat prospektif. Produksi nanokapsul asam lemak kaya omega-3 berbasis gelombang mikro ini berpotensi untuk dapat diaplikasikan secara industri komersial. Oleh karenanya, selain dapat memberikan nilai tambah, asidolisis minyak sawit dengan minyak ikan tuna menjadi asam lemak kaya omega-3 akan dapat menjaga stabilitas harga dan memacu perkembangan industri oleokimia dan oleopangan di Indonesia.
Dampak yang signifikan seperti: percepatan difusi dan implementasi teknologi proses produksi nanoenkapsulasi asam lemak kaya omega-3 berbasis gelombang mikro oleh IKM (Industri Kecil Menengah) dan industri besar yang merupakan satu kesatuan roadmap kelanjutan riset ini, ujar Endy.
Temuan dan aplikasi teknologi diproyeksikan menjadi terobosan penyelesaian masalah bangsa dalam mengurangi ketergantungan impor asam lemak kaya omega-3 yang digunakan dalam suplemen makanan, industri coklat sebagai pengganti lemak coklat (cocoa butter), industri es krim, industri kue-kue sebagai foaming agent, dan industri permen, tumbuhnya investasi terhadap industri-industri baru baik industri produksi maupun industri pengolahan berbasis kelapa sawit, dan dampak jangka panjang terjadi diversifikasi produk oleopangan dan oleokimia dari kelapa sawit, tutur Endy.
Endy menambahkan bahwa dampak ekonomis yang dihasilkan dari produk inkoporasi: akan mendorong terciptanya kemandirian bangsa dalam produksi nanoenkapsulasi asam lemak kaya omega-3, potensi pasar yang tinggi dan penguasaan teknologi asidolisis berbasis gelombang mikro merupakan daya tarik investasi yang menjanjikan bagi kalangan industri oleokimia dan oleopangan untuk melakukan komersialisasi nanokapsul asam lemak kaya omega-3 hasil penelitian ini, komersialisasi teknologi berbasis pertanian yang dihasilkan dari penelitian ini mempunyai prospek yang tinggi dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bagi masyarakat, kemandirian bangsa dalam memproduksi nanoenkapsulasi asam lemak kaya omega-3 akan membuka lapangan kerja baru, tersedianya teknologi yang handal dan murah untuk produksi nanoenkapsulasi asam lemak kaya omega-3 sehingga pemberdayaan petani akan berkembang dalam bidang budidaya tanaman kelapa sawit, dan adanya dampak positif terhadap perilaku budaya masyarakat untuk memberdayakan semua potensi lokal berbasis pertanian secara optimal, pungkas Endy.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI