Pada perayaan Idul Adha tahun ini aku sedang menengok anak dan menantu yang ada di Kudus.
Ini adalah perayaan Idul Adha pertamaku di Kota Kudus.
Pada malam takbiran aku berangkat ke masjid terdekat. Kebetulan jarak masjid dengan rumah kontrakan dekat sekali. Hanya berjarak beberapa meter saja. Masjid dengan rumah hanya terpisah oleh jalan setapak.
Di masjid itu aku belum kenal dengan siapa-siapa. Tapi karena malam takbiran masak sih tidak ikut takbiran di masjid? Sebagai orang dewasa mestinya ikut melalkukan takbiran, apalagi aku tidak punya aktivitas malam itu.
Sesampai di masjid ada sesseorang yang kebetulan sedang ada di serambi depan. Kami saling bersalaman dan berkenalan.
Namanya Pak Zaenal. Kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumah menantuku. Tepatnya rumah dia ada di sisi kanan rumah menantu.
Aku disuguhi minuman teh gelas dan air putih gelasan. Ada juga aku disuguhkan bakso dalam kemasan plastik yang ditaruh di atas piring. Aku diminta untuk menikmatinya.
Dengan senang hati aku terima semua suguhan itu. Dia sudah berusaha menghormati tamu dengan suguhan yang baik. Aku pun ingin membalas memberikan kebahagian buat dia dengan segera menyantap suguhan sampai habis.
Setelah itu kami berbincang-bincang seputar keluarga dan acara perayaan besok harinya.