Lihat ke Halaman Asli

KANG NASIR

TERVERIFIKASI

petualang

Tips Arus Balik ke dan dari Sumatera Melalui Merak

Diperbarui: 5 Mei 2022   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi antrean kendaraan yang mudik melalui Gerbang Tol Merak. Foto: Kompas.com/Rasyid Ridho

Mudik, begitulah istilah yang digunakan bagi orang  pulang kampung saat Idhul Fitri, bersilaturrahmi dengan keluarga adalah alasan utamanya. Meski perjalanan mudik tidak selancar hari biasa, tapi bagi para pemudik dianggap hal yang biasa.

Karakteristik arus mudik di masing masing wilayah tentu tak sama. Di pulau jawa misalnya, arus mudik di identikkan dengan perjalanan menuju kota kota di Jawa (Jabar, Jateng, Jatim) dari arah jakarta. Oleh karenanya kendaraan lebih terkosentrasi pada jurusan yang keluar dari jakarta hingga terkadang bermacet ria di titik titik tertentu. Sementara yang arah jakarta,  biasanya jalanan  cukup lengang.

Di tempat saya yang kesohor tiap lebaran tiba, yakni di Merak-Cilegon, karakter lalu lintas permudikan beda jauh dengan yang ke arah jawa. Merak adalah titik ahir perjalanan darat bagi pemudik yang mau ke Sumatera baik dari Jakarta atau kota lainnya, setelah itu disambung dengan menaiki kapal untuk menyeberang ke Bakahuni melalui Pelabuhan Penyeberangan ASDP Merak. Sementara bagi pemudik dari Sumatera yang ingin ke Jawa, Merak adalah titik awal perjalanan darat di Pulau Jawa.

Jadi karakteristinya, lalu lintas pemudik terjadi atau datang dari dua arah, yakni dari arah Jakarta dan juga dari arah Sumatera. Rumah saya yang berjarak 5 km sebelum Pelabuhan Merak, cukup merasakan dampak adanya dua arah pemudik ini. Makanya bisa di maklumi jika disaat mudik, lalu lintas di sekitar Merak selalu terjadi kemacetan yang parah bin kronis.

Kemacetan di Merak ini, selalu menjadi pusat perhatian insan pers termasuk juga para petinggi negara. Arus mudik yang datang dari dua arah bukan satu satunya penyebab kemacetan, tetapi ada faktor penting yang justru diabaikan oleh pengelola ASDP yakni kurangnya fasilitas berupa lahan parkir bagi kendaraan yang akan menyeberang, kapasitas lapangan parkir Pelabuhan tidak mencukupi bagi puluhan ribu kendaran baik roda dua, roda empat termasuk roda enam (bus dan truk). Ahirnya jalan akses atau ruas tol Cikuasa atas dijadikan kantong parkir antrian bagi pemudik. Imbasnya terjadi antrian (baca macet) lebih dari 10 km hingga ke Jalan Tol Merak-Tangerang.

Illustrasi, Gerbang Tol Merak, Sumber Republika.

Lantas bagaimana dengan arus balik? Saya kira tak beda jauh, antrian kendaraan akan mengular di depan Pintu Tol Merak yang dari arah jakarta, mereka ini adalah pemudik dari Sumatra  yang akan balik. Saya menyarankan kepada pemudik yang balik dari jakarta menuju Sumatera, untuk menghindari  anda antri di pintu Tol Merak, sebaiknya anda keluar Pintu Tol Cilegon barat, atau paling aman keluar Pintu Tol Cilegon Timur, masuk kota Cilegon melalui jalan alteri menuju Merak, waktu tempuh hanya sekitar 20 menit (normal).

Adapun pemudik yang akan balik Jakarta dari Sumatera, relatif  akan menemui kemacetan juga setelah keluar dari Kapal hingga masuk Pintu Tol Merak arah Jakarta. Saran saya, anda jangan lewat jalan akses tol atau Cikuasa atas, anda lebih aman lewat jalan alteri, patokannya anda jangan masuk jalan layang, anda ambil jalan sisi kiri (jalan alteri), Jika sudah sampai di pos pantau Gerem, jangan belok kiri (Gerbang Tol Merak), anda lurus saja hingga ketemu lampu merah Damkar, belok kiri masuk melalui Gerbang Tol Cilegon Barat arah Jakarta.Jarak tempuh dari Merak, 10 menit (normal).

Demikian sedikit tip untuk para pemudik yang akan balik ke Sumatera  dan balik ke Jakarta dari Sumatera, kita tunggu sampai saatnya tiba.  Selamat ber-balik ria, selamat sampai tujuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline