Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Konsistensi PKS dalam Beroposisi

Diperbarui: 10 Agustus 2021   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Syaikhu (Kompascom)

Menjadi oposisi di negeri ini belum semulia penguasa. Oposisi cuma menjadi pelengkap penderita saja. Jika tidak memiliki sikap yang kuat, menjadi oposisi itu disingkirkan dari pertemanan. 

Gerindra saja hanya mampu satu periode untuk tahan berada sebagai oposan. Sekarang sudah nyaman di dalam. Bahkan satu tokoh yang ikut di dalam justru bikin ulah yang sangat memalukan. Ditangkap KPK karena korupsi. 

PKS sekarang tinggal sendirian menekuni sikap oposannya.  Bagaimana dengan Demokrat? 

Pada awalnya Demokrat juga sudah wira wiri mau ikut di dalam. Apalagi Demokrat sepuluh tahun pernah menjadi sentral kekuasaan karena kadernya menjadi presiden dua periode. Maka, wajar jika Demokrat tidak memiliki gen sebagai oposan. 

Menjadi oposan itu memang menderita. Apalagi ketika partai partai masih belum mampu mandiri dan masih terus menerus menyusu secara finansial pada kemurahan pemerintah. 

PAN pun pada akhirnya harus berbicara tentang gen partai yang bukan gen oposisi. Sekarang PAN sudah masuk dalam lingkaran. 

Sebuah partai memang dipengaruhi oleh pengelolaan di dalamnya. Kemandirian akan sangat mempengaruhi kekuatan nya dalam beroposisi. 

Biaya partai selalu mahal. Karena anggota partai tidak pernah merasa memiliki, apalagi militansi sehingga keuangan partai bisa dukungan penuh. 

PKS memang bisa dikecualikan. Pengkaderan di PKS selama ini menjadi terbaik. Ada sistem yang mendukung keamanan seseorang dalam menjalankan fungsi partai karena sistem sudah ada. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline