Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Tanpa Politik Menuju Fitri

Diperbarui: 5 Juni 2019   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Politik memecah, agama menyatukan.  Politik agama memecah persatuan. 

Kembalikan agama menjadi fitri.  Agama sebagai pembela kemanusiaan.  Agama keberpihakan.  Berpihak pada mereka yang dikalahkan. 

Tuhan mengutus para Rasul-Nya agar manusia tidak semakin tersesat.  Agar manusia tidak meninggalkan fitrahnya sebagai manusia. 

Manusia tak usah menjadi Fir'aun laknatullah.   Fir'aun yang kehilangan kemanusiaan nya tapi melawan saat diberikan peringatan melalui Musa. 

Namrudz yang juga kehilangan kemanusiaan tetapi tetap tak mau sadar,  saat Ibrahim mencoba mengembalikan kemanusiaan nya. 

Saat seorang manusia kehilangan kemanusiaan nya,  maka pada saat yang sama,  penindasan menjadi pemandangan yang nyata.  Dan agama melalui para rasul yang diutus Tuhan berupaya mengembalikan nya. 

Seperti juga Rosulullah.  Mengembalikan manusia ke sisi kemanusiaan nya.  Manusia sebagai makhluk dan sebagai kholifah fil ard. 

Ketika Tuhan tak lagi mengirim para Rasul-Nya,  maka ajaran-ajaran rosul itulah sebagai pembimbing manusia. 

Ramadan.  Sebuah ajaran Tuhan agar manusia kembali ke fitri.  Kembali ke kemanusiaan nya.  Agar manusia tak terpeleset kembali ke dunia binatang.  Atau ke dunia setan penuh kekufuran. 

Keberhasilan melewati Ramadan dirayakan dengan kembali ke fitri.   Allahu Akbar berkumandang ke seantero penjuru. 

Di hari yang fitri ini,  kita hanya mampu mengingat berbagai macam kesalahan.  Dan di hari yang fitri ini kita kembali dipersatukan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline