Lihat ke Halaman Asli

Wajah Baru Kawasan Kota Tua Jakarta

Diperbarui: 20 Desember 2022   21:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

JAKARTA-Old Batavia atau yang dikenal Kota Tua Jakarta merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Ibukota setelah Monas. Di kawasan ini terdapat beragam bangunan tua yang masih terawat, serta masing-masing memiliki sejarah. Tentunya hal ini dapat memberikan edukasi bagi yang ingin mengunjunginya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengatakan bahwa kawasan wisata sejarah di Jakarta Barat ini sebagai kota masa depan. Kawasan ini bisa mempersatukan warga dari semua kalangan, karena Kota Tua memberikan ruang luas untuk para pejalan kaki.

Apalagi sekarang wilayah Kota Tua menjadi kawasan Low Emission Zone atau Kawasan Rendah Emisi (KRE). Dikarenakan revitalisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, serta pembaharuan kawasan Kota Tua Jakarta. Pembangunan yang dilakukan seperti penataan jalan, trotoar, dan drainase pada dasarnya untuk memberikan rasa nyaman bagi seluruh pengunjung yang ingin mengunjungi kawasan Kota Tua secara menyeluruh.

"Adanya pedestrian di sisi Jalan BNI, Jalan Lada, dan Jalan Kemukus itu. Jadi waktu sebelum pandemi itu ada kendaraan-kendaraan yang lewat dan sekarang sudah diubah jadi pedestrian. Terus di sisi Kali Besar itu terdapat sudah diperbaharui serta revitalisasi di Kali Besar, itu sudah ada yang baru," Kata Fauzi di Information Center Kota Tua Jakarta, Jakarta Barat, Minggu (04/12).

Lanjutnya ia menambahkan adanya fasilitas seperti taman, taman baru di depan Stasiun Kota. Yang sebelumnya adalah Halte Busway sekarang sudah menjadi taman. Trotoar yang dilengkapi dengan jalur pesepeda serta ubin pengarah bagi penyandang disabilitas. Pepohonan di sepanjang jalan, serta tidak tampak adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) menempati area sekitar trotoar. Dengan adanya kawasan tersebut kini menjadi lebih indah, segar, dan ramah untuk para pengunjung.

Dengan begitu revitalisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta saat ini mencakup perbaikan infrastruktur ruang ketiga publik pedestrian, plaza transit, dan taman guna menunjang mobilitas aktif pejalan kaki, pesepeda, serta transportasi publik. Program yang dilakukan pemprov DKI Jakarta diperkirakan menghabiskan biaya ratusan miliar.

Perlu diketahui juga, bahwa program revitalisasi Kota Tua di kawasan Jakarta Barat dinyatakan belum selesai sepenuhnya. Masih ada beberapa titik yang masih dilakukan pembangunan, seperti halnya stasiun Mass Rapid Transit (MRT) yang masih dalam proses. Revitalisasi yang telah rampung ini hanya penataan jalur pedestrian beserta fasilitas umum, bukan revitalisasi gedung-gedung tua.

Penataan wilayah Kota Tua yang masih berlangsung hingga sekarang disambut antusias oleh pengunjung. Dengan adanya revitalisasi, wisawatan jadi lebih mudah jika menggunakan angkutan umum seperti Jak Lingko, Kereta Rel Listrik (KRL) dan Transjakarta. Kini para pengunjung lebih mempunyai banyak opsi untuk mengunjungi kawasan Kota Tua, yang kini sudah tidak bisa dilewati dengan kendaraan roda dua. Namun untuk yang ingin membawa kendaraan pribadi juga bisa, disekitar kawasan Kota Tua menyediakan tempat parkir yang baru. Tepatnya di belakang gedung BNI terdapat tempat parkir, di pos Indonesia, kemudian di Jalan Kunir juga ada, walaupun masih harus jalan sekitar 50 meter dari tempat parkir menuju kawasan Kota Tua.

Biasanya para wisatawan mengunjungi wisata Kota Tua ini pada hari-hari libur atau akhir pekan, dikarenakan waktu yang lebih efisien untuk mengisi liburan. Kota Tua tidak hanya bisa dijadikan sebagai tempat berlibur saja tetapi juga  bisa dijadikan tempat belajar di Kota Tua. Hal ini karena Kota Tua sangat kental akan nilai sejarah kota Jakarta. Kota Tua terletak di tengah Jakarta dan tidak pernah sepi pengunjung. Setiap hari selalu banyak pengunjung yang datang ke Kota Tua.

Seperti apa yang disampaikan oleh salah satu pengunjung, "Selain untuk jalan-jalan, kita jadikan mengenalkan banyak seperti museum. Disini ada peninggalan-peninggalan sejarah zaman Belanda gitu. Biar anak-anak tahu di Jakarta ada museum yang bisa dikunjungi kota-kota kaya gini atau museum bersejarah yang bisa dikunjungi, " Ucap Rianti. 

Kemudian untuk dari segi tempat juga sudah bagus, namun dikarenakan kondisi cuaca yang panas di siang hari jadi tempat berteduh masih kurang, tambahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline