Lihat ke Halaman Asli

Muzamil Misbah

TERVERIFIKASI

Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Tak Perlu Flexing, Begini Cara Silent Saving Bikin Hidup Lebih Tenang

Diperbarui: 20 Oktober 2025   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi menabung (sumber:freepik/kues1)

 

Di era digital yang serba cepat, ketika semua orang berlomba menunjukkan pencapaian di media sosial, muncul tren finansial yang justru bergerak berlawanan arah: silent saving. 

Di tengah budaya flexing dan FOMO (fear of missing out), generasi muda mulai menemukan kedamaian dalam menabung diam-diam---tanpa pengumuman, tanpa unggahan, tanpa validasi.

Silent saving bukan sekadar strategi finansial, tapi juga bentuk perlawanan halus terhadap tekanan sosial yang membuat banyak orang hidup di luar kemampuan demi terlihat "berhasil". 

Di saat banyak yang masih sibuk menunjukkan gaya hidup mewah, ada kelompok kecil yang memilih diam, menabung, dan membiarkan hasilnya berbicara sendiri.

Fenomena ini bukan hanya tren sesaat. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan maraknya perilaku konsumtif, silent saving justru menjadi strategi bertahan hidup yang paling rasional sekaligus paling menenangkan.

Disiplin Finansial Tanpa Panggung

Berbeda dari target menabung yang diumumkan ke publik atau dipamerkan lewat unggahan progress di media sosial, silent saving mengandalkan kekuatan komitmen pribadi. 

Tidak ada tepuk tangan, tidak ada apresiasi eksternal---hanya disiplin yang lahir dari kesadaran diri.

Ketika seseorang menabung diam-diam, motivasinya bergeser dari ingin dianggap berhasil menjadi ingin benar-benar stabil. Proses ini menumbuhkan kebiasaan keuangan yang lebih jujur dan konsisten.

Alih-alih menabung demi konten, pelaku silent saving belajar menikmati perjalanan membangun tabungan secara perlahan. 

Setiap rupiah yang disimpan bukan sekadar angka, melainkan bukti kecil dari tanggung jawab dan kematangan finansial. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline