Marah yang Membawa Luka
Melati gugur di matamu yang basah
Ada yang patah tapi tak bersuara
Remuknya hati tak sempat kau rasa
Aku hanya bayang-bayang yang kau bunuh
Hari pun enggan tinggal bersamaku
Yang kau tinggal hanya jejak dingin
Air mata tak sempat jadi hujan
Nafas kita saling tak mengenal
Gelap malam berselimut kata maaf
Mengapa cinta menjadi bara diam?
Ekor waktu tak bisa mundur
Mataku jenuh menatap kehampaan
Berulang luka dari bibirmu
Ada sunyi yang tak bisa ditulis
Wajahmu hilang dalam gema kecewa
Aku masih menunggu angin reda
Lalu harus kemana rindu ini?
Untuk apa dendam dipeluk erat?
Kau tak tahu sepi bisa berdarah
Aku marah karena terlalu mencinta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI