Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Jadilah Saja Gula

Diperbarui: 18 November 2018   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Percayalah. Kamu bukanlah luka. Sebab luka tak akan sanggup tersenyum, saat di hadapannya terhidang purnama.

Yakinlah. Kamu bukanlah duka. Sebab duka tak akan bisa bercerita, ketika pada matanya berhamburan pecahan airmata.

Kamu hanya merasa hambar. Seperti lilin yang habis terbakar. Dan tuanmu memalingkan muka. Pada pelita atau lilin lainnya.

Kamu hanya merasa pedih. Seperti berjalan di batas antara titik beku dan titik didih. Dan kamu lantas membatu. Di tengah musim kupu-kupu.

Jadi untuk apa pula meratap seolah harapmu tersangkut di atas atap. Kamu bisa lebih baik dari itu. Mengambil kilasan peristiwa yang paling tidak kamu suka. Kemudian memahatnya menjadi arca. Pajang di sebuah museum. Menyaksikan banyak pasang mata memandanginya kagum.

Berjanjilah. Dari sekian tumpahan luka dan duka yang bagimu membuat hati serasa dilumuri cuka. Kamu tetap merasa menjadi gula. Diseduh bersama hangatnya kopi. Pada pagi yang selalu mampu menyingkirkan sunyi.

Bogor, 18 Nopember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline