Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Kemarau dan Hujan adalah Jiwa dan Hati

Diperbarui: 1 September 2017   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan sebuah kesalahan jika aku berhenti menunggu pagi

Bukan karena aku menjauhi ufuk

Atau menghindari dinginnya air subuh

Namun lebih pada mauku untuk lebih memperhatikan senja

Karena senja sedang merajuk

Temaramnya sekarang lebih banyak dihindari

Orang orang senang mengabaikan mulainya mimpi

Orang orang lebih percaya terhadap nyata yang dituliskan hati

Bukan juga sebuah kebenaran jika aku membiarkan segalanya berantakan

Saat benang baja yang ditinggalkan laba laba menjerat sudut kamar

Biarlah itu menjadi semacam penanda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline