Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Memperlakukan Waktu dengan Seharusnya

Diperbarui: 20 Agustus 2017   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang menuduhku berlaku curang.  Aku dianggapnya terlalu menganakemaskan senja dan malam.  Kau tidak adil, begitu katanya.  Untuk mereka, kau persembahkan lelap, cantik dan indah.  Untukku, kering, panas dan serapah.

Aku tersentak.  Begitukah cara memperlakukan waktu yang seharusnya.  Atau aku memang semena-mena.  Kering, panas dan serapah memang bukan sebusuk busuknya sampah.  Aku hanya merasa lelah.  Tenaga chi di tubuhku tertumpah tumpah.  Lelap, cantik dan indah sangat berbeda. Sanggup mengupas banyaknya tempelan duka.  Karena hati dan jiwa terbuka dengan lega.  Akibat mata menerbitkan cahaya tak berjelaga. 

Aku teringat satu hal.  Waktu tidak pernah menuntut banyak hal.  Ikuti saja waktumu.  Secepat hela nafasmu memburu.

Jadi sebenarnya siang tadi mau apa?

Bogor, 19 Agustus 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline