Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Chemist

Blogger - Product Photographer

Ternyata Tanda-tanda Ini yang Bikin Kamu Harus Puasa Medsos, Gaess!

Diperbarui: 30 Maret 2024   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Made by Canva

Duh, kalau ingat bagaimana Pandemi benar-benar mengganggu kesehatan mental karena jari tak hentinya doomscrolling informasi seputar COVID-19, rasanya tak ingin punya ponsel saat itu. 

Rasa ingin tahu yang sangat besar tentang perkembangan korban dan berita soal penyakit tersebut murni membuat saya dan pasangan ikut jatuh sakit. Padahal kami tak pernah bertemu bahkan berinteraksi dengan siapa saja yang menderita. 

Bahkan adik bungsu menikah dengan berat hati saya tidak ke kampung halaman. Belum lagi di sana banyak keluarga lansia. Saya takut justru kami yang bawa virus dan mati karena kami. Duh, sungguh sangat tidak bisa kami bayangkan. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu keputusan kami. 

Namun, dampak media sosial ternyata mempengaruhi mental kami. Setiap membuka ponsel, hanya lagu, sirine bahkan headline kematian yang muncul. Rasanya ingin menangis tapi tak bisa. Bahkan saat itu juga, anak kedua saya yang masih berusia 3 bulan nyaris bisu juga. Mungkin karena saking takutnya kami dengan berita, sampai-sampai lupa bahwa ada anak yang butuh diajak ngobrol, ditemani berinteraksi dan lainnya. Huhu, kalau ingat itu semua, saya hanya ingin berdoa semoga TIDAK TERULANG LAGI. CUKUP!

Puasa Buka Instagram dan Media Sosial 

Dari kejadian itu pun kami memutusukan uninstall media sosial untuk sesaat. Bahkan status WhatsApp pun kami tidak buka. Kami menerima telepon video call hanya dari keluarga inti. Kalau dari teman, sebatas chat WA saja. Apakah kami mendingan setelah itu? Ya, setidaknya rasa takut mereda sedikit demi sedikit. 

Meski suara sirine yang terdengar lalu-lalang depan rumah masih sedikit membuat khawatir, setidaknya kami lebih tenang. Saya pun memfokuskan diri untuk menerima job foto produk teman-teman UMKM yang butuh foto untuk jualan. Bahkan menyibukkan diri menulis artikel pesanan brand tertentu. 

"Kan, nulis artikel harus di-posting di media sosial?"

Iya, tetapi saat itu tidak semua klien minta demikian untungnya. Kalau pun mau share lowongan jasa foto produk, saya pakai WhatsApp lebih aman karena saat pandemi juga banyak yang membeli produk via media WA saat itu. 

Belajar dari Pengalaman, Pelajari Tanda-Tanda Berikut sebagai Waktu yang Pas Puasa Media Sosial 

Fitrah-nya kita sebagai manusia selalu ingin tahu sesegera mungkin informasi penting, bukan? Bahkan kadang selalu ingin jadi yang terdepan dalam mengetahui dan menyebarkan informasi. Apakah itu sehat? Tidak juga, gaess. 

Kita tidak harus selalu menjadi yang pertama kok sebagai penebar informasi penting. Lagipula kalau pun sudah diketahui banyak orang atau viral kalau kita yang menjadi informan pertama, toh juga tidak dikasih bantuan dana atau semacamnya, bukan? 

Jadi, penting memang untuk memilah mana yang urgent dan tidak. Apalagi kalau sudah mengganggu kesehatan jiwa raga. Berikut tanda-tanda kalau kita harus puasa media sosial:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline