Di tengah tekanan hidup dan kebutuhan ekonomi yang semakin kompleks, banyak orang mencari berbagai cara untuk menambah penghasilan. Tak jarang, hal ini membuat kita terjebak dalam rutinitas yang membuat stres.
Tapi siapa sangka, solusi itu ternyata bisa datang dari hal yang paling sederhana dan dekat: hobi.
Ya, hobi yang selama ini hanya dianggap sebagai aktivitas iseng pengisi waktu luang, ternyata bisa menjadi sumber penghasilan jika dikelola dengan cermat dan konsisten.
Saya pun punya pengalaman pribadi tentang ini. Beberapa kali dalam hidup, saya berhasil memanfaatkan hobi menjadi peluang cuan. Tak hanya menguntungkan secara finansial, tapi juga membawa kebahagiaan dan rasa puas karena bisa menghasilkan dari sesuatu yang memang saya cintai.
Saat PSBB, Hobi Masak Jadi Andalan
Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan dalam hidup kita. Ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan, banyak aktivitas terhenti.
Dunia seperti melambat, tapi kebutuhan tetap berjalan. Di masa itulah, saya menoleh ke hobi yang sudah lama saya sukai: memasak.
Awalnya saya hanya memasak untuk keluarga. Tapi karena waktu luang yang lebih banyak dan semangat untuk tetap produktif, saya mulai mencoba buka PO (pre-order) makanan rumahan.
Hobi memasak yang mendatangkan cuan saat PSBB, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal
Saya unggah foto-foto masakan ke media sosial, tawarkan menu harian, dan terjadilah hal yang tak terduga --- responsnya luar biasa!
Orderan demi orderan berdatangan, bahkan dari teman lama yang sudah lama tidak berinteraksi. Mereka rindu masakan rumahan yang hangat, dan saya punya jawabannya. Tak hanya dapur yang kembali hidup, tapi juga hati yang hangat karena tetap bisa produktif, sekaligus dapat cuan.
Dan bonus lainnya? Saya dan keluarga bisa ikut menikmati makanan yang dimasak untuk PO itu. Praktis, hemat, dan menyenangkan!
Menjahit Mimpi Lewat Bisnis Baju Sendiri
Kisah lain datang dari masa kuliah saya. Saat itu, saya punya ketertarikan mendalam dalam dunia fashion. Saya gemar menggambar desain baju dan mengkombinasikan warna-warna.
Ketika banyak mahasiswa lain sibuk menulis skripsi atau ikut organisasi kampus, saya juga sibuk merancang baju dan menjualnya ke teman-teman.