Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

TERVERIFIKASI

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Memaknai Hari Kemerdekaan: Perjuangan Meneteskan Darah Tidak Harus di Medan Perang

Diperbarui: 16 Agustus 2022   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: Pengharaan dan Satyalencana Kebaktian Sosial dari Pemerintah Republik Indonesia (by Merza Gamal)

Besok Negara Kesatuan Republik Indonesia memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan yang ke 77. Tidak sedikit tetesan darah bahkan tumpahan darah di medan perang menandai perjuangan para pahlawan merebut kemerdekan bangsa ini dari tangan penjajah.

Perjuangan para pahlawan tersebut janganlah kita sia-siakan dengan menjadi pengkianat bangsa yang tanpa rasa bersalah menggadaikan negeri tercinta ini untuk keuntungan pribadi dan melupakan kesejahteraan rakyat.

Banyak cara untuk berpartisipasi mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan ikut membangun negara dan bangsa dengan segala kemampuan kita yang ada pada diri kita masing-masing.

Selain itu, kita perlu mengenang betapa pengorbanan para pahlawan dahulu merebut kemerdekaan ini dengan tetesan darah di medan perang, berjuang melawan para penjajah kolonial. Saat in,i kita tidak perlu untuk meneteskan darah di medan perang, namun tetesan darah kita dapat kita persembahkan sebagai perjuangan kemanusiaan kita dengan menjadi pendonor darah rutin sukarela.

Dengan mendonorkan darah akan membuat hidup kita bermanfaat bagi orang banyak. Setetes darah kita bisa jadi merupakan seutas nyawa bagi mereka yang membutuhkan. Sementara itu, bagi kita sebagai pendonor akan berdampak kepada penjagaan kesehatan yang optimal dan tercegah dari aneka penyakit dibandingkan orang yang tidak pernah mendonorkan darah. Donor darah merupakan sedekah kehidupan yang mulia.

Mendonorkan darah adalah praktik kemanusiaan mulia. Ketika mendonorkan darah, kita berpotensi menyelamatkan nyawa orang lain. Dan hal ini tentunya adalah sebuah kebaikan mulia. Sebagaimana Allah berfirman: "Dan siapa yang menyelamatkan satu manusia, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan seluruh manusia" (QS. Al-Maidah[5]:32). Allah juga berfirman: "Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)." (QS. Ar-Rahman [55]: 60).

Darah merupakan sesuatu sangat dibutuhkan oleh banyak orang, terutama yang sedang sakit dan berjuang dengan meregang nyawa. Akan tetapi darah manusia tidak dapat diproduksi oleh industri. Darah hanya dapat diterima dari donor darah sesama manusia. Bayangkan jika tidak ada atau hanya sedikit orang yang mau donor darah.

Image: Perjuangan meneteskan darah tidak harus di medan perang, tetapi bisa di lakukan di PMI untuk perjuangan kemanusaian (by Merza Gamal)

Sebenarnya, mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat bagi si penerima, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi si pendonor. Pengalaman Kakek Merza sebagai pendonor darah sejak tahun 1985 dan telah mendonorkan darah sebanyak 138 kali sampai hari ini, alhamdulillah senantiasa sehat dan tidak ada penyakit terkait darah seperti kolestrol, asam urat, diabetes, darah tinggi, jantung, ginjal, lever sebagaimana banyak dialami oleh orang seusia saya yang sudah menuju kepala 6.

Manfaat donor darah yang tak kalah penting adalah akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis karena telah menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada orang yang membutuhkan. Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak mendonorkan darahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline