Lihat ke Halaman Asli

Merza Gamal

Pensiunan Gaul Banyak Acara

Pola Pikir Adaptif Menghadapi Tekanan Krisis Pandemi Covid-19

Diperbarui: 11 September 2021   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi mengetur pola pikir. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Meskipun belajar biasanya menyegarkan, namun bisa terasa menakutkan selama masa-masa yang menantang seperti dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. 

Kita sering jatuh ke dalam perangkap untuk mengerjakan tugas yang paling mendesak daripada yang paling penting. Pada saat itulah rasa tujuan masuk: ia menawarkan kerangka kerja yang membuat kerja keras berharga dan memperluas toleransi terhadap perubahan.

Ketika insan perusahaan merasa bahwa tujuan mereka selaras dengan tujuan organisasi mereka, manfaat meluas untuk mencakup keterlibatan yang lebih kuat dan self-efficacy (keyakinan kita pada kemampuan diri sendiri untuk bisa memainkan peran penting dalam cara kita untuk berpikir, bertindak dan juga perasaan kita terkait tempat kita di dunia), serta loyalitas yang tinggi. 

Tujuan dimulai dengan menjelajahi apa yang benar-benar penting bagi kita dan untuk apa kita ingin menghabiskan waktu. Tujuan hidup kita dapat memandu kita melalui keputusan sulit dan menginspirasi kita untuk bergerak maju.

Tujuan membantu menentukan apa yang ingin kita peroleh, dan juga membingkai apa yang tidak ingin kita hilangkan. Tujuan hidup menjadi janji yang kita buat untuk diri sendiri yang tidak akan kita langgar apa pun yang terjadi. 

Contoh janji-janji tersebut misalnya: Saya akan melatih rekan-rekan junior; Saya akan berada di rumah untuk ulang tahun anak saya; Saya akan mengambil cuti untuk melihat orang tua saya; Saya akan ikut dalam setiap kegiatan sosial di lingkungan saya, dan lain-lain.

Hubungan antara tujuan dan kesejahteraan sangat kuat. Insan-insan yang mengatakan bahwa mereka "menjalani tujuan mereka" di tempat kerja melaporkan tingkat kesejahteraan yang lima kali lebih tinggi daripada mereka yang mengatakan tidak.

Penelitian Mc Kinsey tahun 2021 menunjukkan mereka juga lebih sehat, lebih produktif, dan lebih tahan banting.

Penelitian tersebut menemukan hal tersebut terjadi karena para pemimpin menghubungkan tujuan mereka sendiri dengan tujuan organisasi mereka dengan cara yang tulus membantu insan perusahaan mereka melakukan hal yang sama, menciptakan hubungan yang lebih kuat dari waktu ke waktu.

Otak kita selain mempelajari sesuatu yang baru, jua akan meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan apa yang telah dilihat dan dipelajari sebelumnya. Itulah sebabnya orang melakukan pola perilaku tertentu, terutama di bawah tekanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline