Lihat ke Halaman Asli

Allah Mau Kita Peduli pada Sesama

Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

antara

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah," (QS. Al-Hadid: 22).

Kutipan ini menjadi amat terkenal saat pandemi karena tidak ada jalan lain bagi kita untuk segera sadar bahwa Allah yang menghendaki ini semua. Kita sebagai umatnya harus menjalaninya dengan sabar dan iktiar. Karena itu sikap moderat diperlukan dalam kondisi pandemi. Kesabaran merupakan perwujudan dari keyakinan akidah yanng diimplementasikan dalam sikap menghadapi persoalan dalam masa pandemia. Islam moderat sendiri sesungguhnya merupakan sikap keberagaman Islam yang mengambil jalan tengah (wasath) antara dua pahaman atau pemikiran yang ekstrem.

Hal yang sangat penting dalam situasi seperti sekarang ini adalah saling bantu atau saling menolong antar warga tanpa memandang siapa dia, kaya atau miskin, berkeyakinan apa dan lain sebagainya. Dan ini memang terimplementasikan dengan baik di Indonesia .

Pada masa-masa krusial dimana banyak warga yang 'pingsan' karena berbagai tekanan, negaramemang hadir tapi memang tidak semua bisa tercover dengan baik, di sinilah Allah menggelitik hati nurani banyak pihak untuk saling membantu. Kita bisa melihat bahwa memang banyak warga yang kurang beruntung dan memerlukan bantuan pihak lain untuk tetap bertahan.

Di Bali misalnya, banyak orang yang semula bekerja di sektor pariwisata harus dirumahkan karena hotelnya tidak menerima tamu alias tidak beroperasional lagi. Dia tidak sendiri ada ratusan ribu orang seperti dia yang harus berhemat bahkan menumpang di rumah kerabat hanya untuk bisa bertahan hidup. Hotel, restoran, usaha transportasi, pusat perbelanjaan dan lain-lain harus mengurangi bahkan menghentikan sebagian kegiatannya. Tentu saja ini sangat tidak mudah.

Di media misalnya kita bisa melihat seorang pengusaha katering yang sudah sukses, berkeliling memberikan paket beras dan lain sebagainya kepada warga lain yang kurang beruntung. Ada juga seorang pengusaha yang setiap hari menyediakan makan pagi untuk orang yang kurang beruntung. Ada juga pejabat yang merelakan rumah pribadinya sebagai tempat isolasi untuk penderita Covid 19.

Dengan kondisi seperti ini kita bisa sadar bahwa ada banyak pengorbanan dan itu membutuhkan rasa empati dan toleransi dari kita untuk bisa membantu orang lain. Itulah yang dikehendaki Allah dari kita untuk sesama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline