Lihat ke Halaman Asli

Masalah Cinta, Masalah Remeh? Ada Luka Batin yang Kerap Dianggap Sepele

Diperbarui: 26 November 2019   11:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash 

"Uta! Kayaknya kamu suka sama aku ya?" 
"Iya, Gas! Memang aku suka sama kamu!" 
"Tapi aku ga suka kamu, Ta" 
"OK. Ga apa! Ntar aku cari yang lain!" 
"Sip!" ---Cuplikan dialog ini adalah kisah nyata.  

Seorang laki-laki bernama Bagas menyadari perasaan seorang teman perempuan yang bernama Uta (nama samaran). Ketika aku dengar cerita ini, reaksiku cukup ga menyangka, kenapa si Bagas bisa sefrontal itu?

Bagi sebagian kita, pertanyaan Bagas terlalu Pe-De alias percaya diri. Dan juga, segitu entengnya ya ditolak bagi si Uta ini? Haha. 

Ada yang berpikir aku akan menulis curhatan atau kisah romance? O, kurang pas, Bro dan Sista. Aku melihat intisari yang cukup bagus dari cuplikan dialog itu.

Sebelumnya, aku berterima kasih dengan mereka-mereka yang telah berani mendobrak ketidaklaziman demi menciptakan kedamaian batin meski harus diawali dengan PENOLAKAN, hati yang terluka, dan mungkin sampai air mata. 

***

Beberapa waktu terakhir aku memang sedang mencari tau tentang luka batin dan bagaimana caranya menerima penolakan. Sedang mencari, dan sekarang pun masih dalam proses mencari. Kenapa begitu?

Sebenarnya, banyak sekali dinamika psikologis yang ga disadari oleh kita, termasuk aku. Ternyata, untuk menyadari bahwa ada pola-pola penyakit batin beserta akar-akar masalahnya tidak mudah. 

Kita butuh memprioritaskan diri dan waktu untuk fokus pada tema ini secara khusus agar benar-benar memahami, apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita. 

Dan hal lain yang tak kalah penting, penyakit batin ini juga bisa berimbas pada orang lain, mulai dari yang terdekat sampai dengan orang asing yang tak sengaja menyenggol lengan kita di tengah keramaian. Mereka bisa jadi kena dampak batin kita yang sebenarnya sedang terluka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline