Lihat ke Halaman Asli

melisa emeraldina

TERVERIFIKASI

Menulis untuk Berbagi Pengalaman

Pemimpin, Bakat Lahir atau Dibentuk?

Diperbarui: 5 September 2021   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pemimpin tim kerja (Freepik/Drobotdean)

Sejak kecil saya merasa tidak pernah memiliki jiwa kepemimpinan. Saya pasif dalam kelompok, jarang mengeluarkan pendapat, tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian, apalagi menjadi pemimpin.

Ketika pertama kali ditunjuk menjadi ketua kelompok tugas oleh guru saat masih SD, saya merasa tidak dapat melakukannya dengan baik. Meski kelompok saya sebenarnya juga tidak buruk-buruk amat. Tapi saya tetap "merasa" tidak dapat memimpin.

Saat SMP saya senang karena dipilih untuk mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS. Saya tidak terpilih menjadi pengurus OSIS. Namun saya cukup senang bisa mendapat ilmunya. Sejak itu saya sering aktif ikut kegiatan atau organisasi untuk melatih keberanian saya sendiri dalam lingkungan pergaulan.

Saat saya menikah, saya memiliki salah satu kriteria pasangan yang saya idamkan. Yaitu salah satunya adalah bisa menjadi pemimpin. Jadilah saya terpesona (yaelaah!) pada suami saya yang sejak kecil selalu menjadi ketua. Dari ketua Kelas, Ketua OSIS SMP, Ketua OSIS SMA, Ketua BEM, Ketua Alumni dan sekarang dia juga menjadi Ketua Ormas Pemuda Perantauan.

Baca juga : Pemuda Berkarya Membangun Kampung Halaman

Saya selalu meyakini bahwa suami saya bisa memimpin karena dia memiliki bakat. Namun setelah saya mengenalnya, kepemimpinannya terbentuk bukan sekadar bakat, tetapi juga karena dilatih sejak kecil. 

Dia menguasai medan, karena dia mengetahui bagaimana cara mengendalikan orang, membuat keputusan, mengumpulkan pendapat, menyatukan perbedaan pendapat, menghargai banyak kepentingan, juga dalam berstrategi ketika ada opisisi atau hambatan.

Suami saya juga membaca banyak sekali buku kepemimpinan dan biografi para pemimpin dunia. Hobinya setiap malam adalah membaca Wikipedia dan sejarah negara atau kerajaan.

Sejak saya mengenal suami saya, secara tidak langsung ilmunya banyak yang dibagi pada saya.

Pada suatu saat saya mulai ditunjuk menjadi koordinator kegiatan atau tim di kantor. Entah mengapa, kepercayaan diri saya bertambah dan saya merasa puas dengan kinerja saya. Saya merasa dapat melakukannya dengan baik, tim saya solid dan dapat berjalan dengan baik.

"Semakin tinggi tingkat kepemimpinan seseorang, semakin tinggi pula efektivitasnya" - John C. Maxwell.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline