Lihat ke Halaman Asli

Nasi Bakepor Simbol kehangatan dan warisan Budaya kutai

Diperbarui: 6 Agustus 2025   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://ik.imagekit.io/goodid/gnfi/uploads/articles/large-shutterstock-2046820865-4703c956dae9ae6a324c670ecd0dd669.jpg?tr=w-730,h-486,fo-center

    Nasi bakepor merupakan salah satu makanan tradisional thas Kalimantan Timur tepatnya daerah Kutai Kartanegara Nama" Bakepor" Sendiri berasal dari cara memasaknya yaitu beras yang dimasak di atas api sambil terus di aduk atau diputar supaya nasi bakepor matang merata dan bagian bawahnya membentuk kerak nas yang gurih. Dahulu nasi bakepor hanya disajikan di acara-acara penting Kesultanan Kutai. Jadi bisa dikatakan makanan bangsawan

    Sekarang nasi bakepor sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kutai, hanya disajikan saat ada acara keluarga besar, pernikahan adat. sampai festival kuliner di daerah. Salah satu contohnya adalah Festival cerau, nasi bakepor yang rutin digelar untuk mengenalkan makanan ini kegenerasi muda.

    membuat Istimewa dan unik dari nasi bakepor bukan hanya rasa, tetapi juga maknanya, nasi bakepor sering Juga dijadikan simbol kebersamaan karena bisa dimakan bersama-sama dalam satu wadan besar, Jadi bukan cuma soal kenyang tapi juga tentang kebersaman dan kekeluargaan

    Bahan utama dari nasi bakepor adalah beras lokal yang pulen dan harum. Proses memasaknya cukup unik serta menarik karena menggunakan air kelapa atau santan cair sebagai pengganti air biasa. Nasi bakepor dimasak dalam kuali besar, lalu ditambahkan dengan daun salam, daun pandan, dan serai untuk memberikan aroma yang harum dan sedap. Selama dimasak, nasi harus terus di aduk pelan-pelan supaya tidak hangus dan bisa menghasilkan kerak gurih di bagian bawah.

   Setelah nasi matang biasanya disajikan atau ditambahkan dengan ikan asin gabus atau haruan yang sudah digoreng dan disuwir. Ada Juga tambahan daun kemangi segar di atas nasi untuk menambah aroma wangi. Kalau mau lebih segar lagi, kadang ditambankan dengan perasan jeruk nipis.

    Salah satu hal yang bikin nasi bokepor benar-benar makin enak adalah sambal khasnya yang sering diSebut sambal raja. Sambal ini bukan sembarangan sambal biasa, karena isinya bukan cuma cabai dan terasi, tetapi juga dicampur dengan sayuran seperti kacang panjang goreng, terong, dan bawang merah goreng. Rasanya pedas, tetapi sedikit asam karena pakai jeruk limau, kadang jugo disajikan sama telur rebus agar rasanya makin enak dan juga lengkap 

    Kalau soal rasa, nasi bakepor ini sangat kaya. Gurih dari santan, wangi dari rempah-rempah dan daun, ditambah dengan ikan asin yang gurih dan sambal yang pedas. Tekstur nasi yang lembut berpadu dengan garingnya kerak dan renyahnya sayur goreng membuat nasi ini tidak akan membosankan sekali. Simpel namun membuat ketagihan.

    Sebagai penulis sekaligus Pencinta kuliner tradisional saya merasa nasi bakepor bukan sekedar hidangan khas tetapi juga bagian dar kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga. Keharumanya langsung membangkitkan selera, suapan demi Suapan menyuguhkan perpaduan rasa yang sulit dilukiskan-gurih, pedas, sedikit asam, dan kaya rempah

   Nasi bakepor juga menunjukaan bahwa makanan Juga bisa menjadi sarana pelestarian budaya dan Identitas daerah. Di tengah maraknya makanan instan dan cepat Saj, makanan seperti ini nasi bakepor menjadi Pengingat bahwa kita mempunya warisan kuliner luar biasa, tentu kita berharap anak-anak muda di kalimantan Timur dan seluruh Indonesia mau mengenal dan melestarikan kuliner ini, bukan hanya penikmat, tapi juga sebagai pewaris tradisi

   Melalui nasi bakopor, kita tidak hanya belajar Soal rasa makanan, tetapi juga memahami nilai-nilai kehidupan seperti kebersamaan, kesederhanaan, kekeluargaan, dan kekayaan budaya lokal yang melekat erat dalan setiap sajian tradisonal. Makanan ini mengajarkan kita bahwa warisan leluhur tidak selalu berupa benda atau bangunan, tetapi juga hadir dalam bentuk resep yang diwariskan terun temurun. Oleh karena itu, menjaga, merawat,  dan memperkenalkan makanan tradisional seperti nasi bakepor adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan cara ini, generasi mendatang tetap bisa menikmati dan memahami makna dari warisan rasa yabg begitu berharga, sekaligus merasa bangga akan jati diri budaya mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline