Lihat ke Halaman Asli

Meliana Aryuni

Penulis pemula yang ingin banyak tahu tentang kepenulisan.

Pertimbangan di Balik Mudik Gratis

Diperbarui: 15 April 2023   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diambil dari kompas.id

Pertimbangan di Balik Mudik Gratis

Iklan mudik gratis akhirnya sampai juga di layar ponsel saya beberapa minggu yang lalu. Wah, secara gratis, saya tertarik banget dengan iklan itu. Apalagi yang ngadain itu langsung bapak gubernur Herman Deru, yang saya sangat tahu orangnya karena salah satu anaknya pernah saya ajar.

Mata saya langsung melirik suami. Uh, antusias yang sama pun terlihat dari wajahnya. Maklum, kesempatan gratis untuk mudik itu jarang-jarang kami dapati. Lah, ini tiba-tiba saja dikirim oleh teman melalui aplikasi hijau.

"Oke, mau dong, Bi. Akhirnya, kita bisa ke Solo. Ayo, daftar aja dulu, Bi," ucap saya saat itu. Sepertinya suami saya pun ingin melakukannya bahkan informasi mudik gratis ini sempat saya kirim ke saudara yang berkampung halaman di pulau Jawa.

Setelah berbuka, yang kebetulan saat itu kami buka puasa dan sahur di rumah Emak saya akhirnya menceritakan niat itu ke Papa saya. Ternyata, tanggapan yang tidak menyenangkan kami dapati! Papa tidak menyetujui jika kami ikut mudik gratis.

"Ah, enggak usahlah ikutan, takut nanti ada apa-apa di jalan." Ciut deh nyali kita berdua. Restu orang tua tidak kami peroleh, akhirnya hati pun mencoba untuk mengikhlaskan.

Berkaitan dengan mudik gratis ini, beberapa teman di instagram pun ikut melakukannya dan dari testimoni yang disampaikan, mereka aman-aman saja, tetapi apakah benar? Saya yang belum pernah melakukannya pun tidak bisa mengatakan kelemahan dari program ini. Namun, saya ingat perkataan Papa.
"Iya, kalau di perjalanan tidak menaikan penumpang. Kalau naikkan penumpang, itu bahaya meskipun yang mengadakan adalah gubernur."

Lalu, saya ingat mudik pertama kali ke Solo dengan memakai bus antarprovinsi. Saat itu adalah momen saya pergi menggunakan bus antarprovinsi dan tidak ada banyangan sedikit pun di pikiran saya akan pilihan bus. Ternyata, pilihan bus akan menentukan kenyamanan kita dalam berpergian jauh.

Di luar ekspektasi, akhirnya perjalanan mudik bikin hati ngedumel dan badan terasa sakit semua. Inilah yang akhirnya membuat saya sangat ikhlas untuk mengikuti ucapan Papa, yaitu tidak ikut mudik gratis.

Itu mudik gratis dalam versi saya, teman-teman pasti akan memiliki opini yang berbeda. Namun, sejauh pengalaman saya bahwa bila kita harus melakukan perjalanan mudik yang jauh, apalagi harus melewati beberapa provinsi, maka yang penting memang tingkat keamanan dan kenyamanan selama di perjalanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline