Lihat ke Halaman Asli

Meita Eryanti

TERVERIFIKASI

Penjual buku di IG @bukumee

Dibangunkan Sahur atau Tidak, Kita Tetap Berpuasa

Diperbarui: 5 Juni 2018   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.nu.or.id

"Ibu mana, Pak?" tanyaku pada bapak yang sedang duduk di bale depan rumah seorang diri. Bapak tinggal di sebuah kampung di kabupaten Bekasi.

"Ibumu lagi di sawah," jawab bapak.

"Adek kuliah?" tanyaku lagi.

"Enggak," jawabnya. "Lagi tidur itu anaknya."

Aku melongok ke jam dinding yang terpasang di ruang tengah. Pukul 11 siang. Emang sih, kalau sedang berpuasa paling enak memang tidur sambil menunggu waktu berbuka.

Pukul 3 sore, adekku keluar dari kamarnya menuju kamar mandi.

"Baru bangun?" sapaku.

Adekku hanya tersenyum.

Kata suamiku, adek bila libur kuliah malam harinya akan begadangan. Dia mengikuti kegiatan tadarus di musola sampai tiba waktu sahur. Saat sahur, dia dan teman-temannya akan berkeliling kampung untuk membangunkan orang-orang. Adek baru pulang setelah solat subuh berjamaah.

Sepertinya seru.

Di rumah ayahku di Jogja, saat aku ke sana kemarin, tidak ada anak-anak atau remaja yang berkeliling kampung membangunkan orang sahur. Kegiatan sepertinya terpusat di masjid. Pukul 3.30 pagi, aku mendengar suara dari speaker masjid yang mengajak orang untuk bangun dan menunaikan sunah sahur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline