Lihat ke Halaman Asli

Meita Eryanti

TERVERIFIKASI

Penjual buku di IG @bukumee

Resensi Film Arranged: Belajar Bersahabat dari Nasira dan Rochel

Diperbarui: 30 November 2017   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

geotimes.co.id

Di abad ke 21 ini, siapa yang masih percaya pada perjodohan? Mungkin orang akan berfikir bahwa perjodohan adalah cara yang kolot untuk menikah. Namun agama tertentu membatasi hubungan pria dan wanita sedemikian rupa sehingga di dalam kamus mereka tidak ada istilah 'berpacaran'. Lalu bagaimana mereka menikah dan mengenal lawan jenisnya? Mereka dipertemukan oleh perantara. Di Islam ada istilah ta'aruf.

Tanggal 17 November 2017 lalu, aku menghadiri Tolerance Film Festival 2017 yang digelar di IFI Thamrin, Jakarta. Salah satu film yang diputar berjudul Arranged yang diproduksi oleh Cicala Filmwork.

Film Arranged ini menceritakan tentang kehidupan 2 orang gadis, Nasira seorang muslim dan Rochel seorang Yahudi, yang masih menjaga identitas agama mereka di tengah modern-nya kota New York. Kedua gadis ini bersahabat baik sebagai guru di sebuah sekolah. Ketika murid-murid di sekolah mengatakan bahwa Nasira dan Rochel tidak mungkin berteman karena di belahan dunia yang lain agama Islam dan Yahudi terus bersengketa, Nasira dan Rochel menunjukkan sendiri bagaimana mereka berkawan dekat.

Dalam satu adegan diceritakan ketika Nasira hendak berkunjung ke rumah Rochel, ibu Rochel tampak keberatan dan meminta Rochel untuk mengajak Nasira keluar sebelum ayahnya datang. Tapi apakah hal itu membuat Nasira tersinggung? Ternyata tidak. Nasira paham posisinya dan bagaimana latar belakang agama mereka. 

Dalam keluarga Nasira, walaupun ayahnya adalah orang Timur Tengah dan memiliki perawakan yang tinggi besar dan berjenggot tebal, tidak digambarkan sebagai sosok ayah yang menakutkan. Ayah Nasira mendengarkan dengan seksama ketika Nasira mengutarakan bahwa dia tidak menyukai pria yang akan dijodohkan padanya. Ayah Nasira adalah ayah yang penyayang. Beliau berkata bahwa Nasira hanya akan dinikahi oleh orang yang membuatnya bahagia.

Di sisi lain, Rochel terus ditekan oleh ibunya untuk terus melakukan pertemuan dengan pria-pria dari mak comblang walaupun tidak ada satu orang pun yang pas dengan hatinya. Sebagai sahabat, Nasira lalu membantu Rochel menemukan pria idamannya. Bahkan dia rela berpura-pura menjadi mahasiswi jurnalis untuk mencari biodata seseorang yang menurutnya pantas mendampingi Rochel dan berpura-pura menjadi wanita Yahudi Spanyol (sampai harus mengubah cara mengenakan kerudungnya supaya terlihat seperti orang Yahudi) untuk menyerahkan biodata tersebut pada mak comblang Rochel.

Nasira dan Rochel pun akhirnya menikah dengan pria yang dipilihkan untuk mereka. Sampai punya anak pun mereka tetap bersahabat dan hidup dengan bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline