Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Lagu Rindu dalam Kesunyian Merdeka

Diperbarui: 16 Agustus 2020   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dirgahayu 75 Tahun RI || dokpri || 

Sunyi,
Sepi,  
Hening,  
Tak ada hiruk pikuk  

Tak ada kerupuk yang digantung, lalu dilahap anak-anak yang mengejar hadiah
Tak ada karung yang berlari atau melompat, saling beradu menuju garis finish
Tak ada kelereng yang menari di dalam sendok, sambil digigit bocah kecil berlari tegang
Tak ada pinang yang dipanjat pemanjat telanjang baju, yang berlomba di lintasan licin nan hitam
Tak ada mobil yang dihias aneka rupa hasil bumi, mobil hias produk kampung berkeliling kota 

Tak ada gemuruh riuh gembira  tepuk tangan dan  tawa canda
Hanya ada lagu rindu dari mulut tertutup masker diiringi gitar jadul 

Lagu rindu tentang negeri yang tak mengenal mental kerupuk yang mudah menyerah dari para penguasa negeri
Lagu rindu tentang karung yang terisi penuh hasil bumi yang subur dan menjajikan masa depan penuh sejahtera
Lagu rindu tentang kelereng warna-warni bercanda mesra sambil melereng di lereng gunung persaudaraan
Lagu rindu tentang pinang dibelah dua pertanda kembar yang bercerita tentang keadilan dan pemerataan
Lagu rindu tentang mobil hasil karya anak negeri yang bebas polusi dan  transportasi yang tak kenal macet 

Lagu rindu yang tercipta dalam kesunyian merdeka
Lagu rindu tentang merah putih yang terus berkibar
Lagu rindu yang kuakhiri dengan pekikan: Merdeka !!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline