Lihat ke Halaman Asli

Tiket Pesawat Memang Seharusnya Mahal

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420810723429901149

Luar biasa efek AirAsia di tahun 2015 ini. Gara-gara ulah mereka, rakyat miskin melarat sekarang akan berpikir seribu kali kalau mau naik pesawat.

Ignatius Jonan selaku Menhub saat ini sudah pasang kuda-kuda tak mau lagi ada itu istilah tiket pesawat murah. Tarif batas bawah akan dikunci Jonan 40% dari tarif batas atas, sehingga maskapai penerbangan di negeri ini tak berkutik lagi jual obral diskon tiket murah.

Maskapai penerbangan yang jual tiket murah, aspek-aspek safety nya sudah pasti akan terbengkalai. Segala macam cost ditekan sedemikian rupa supaya bisa menutupi biaya operasional mereka sehingga mengorbankan aspek keselamatan penerbangan, kualitas kelaikan pesawat, mengurangi biaya teknis dan biaya maintenance, dan aspek-aspek keselamatan lainnya.

Aku sangat setuju dengan statement pak Jonan yang menegaskan bahwa ia tak butuh persaingan bisnis, tapi yang ia concern adalah keselamatan jiwa penumpangnya. Ini baru mantap.

Dari dulu aku memang paling anti naik pesawat murah, kecuali terpaksa. Kenapa bisa begitu? Karena Penerbangan berbasis biaya murah rentan kecelakaan. Bukan karena aku sok-sokkan macam orang kaya saja yang banyak uang, akan tetapi yang jelas aku tak mau setor nyawa.

Cari uang itu gampang, boss, rejeki enggak lari kemana, akan tetapi keselamatan diri dan keluarga yang jelas diatas segala-galanya, sekalipun hidup dan mati umat manusia didunia ini Tuhan pula yang menentukan. Man proposes, God disposed.

Kali ini aku mendukung penuh kebijakan pak Jonan menghapus penerbangan berbasis tiket murah. Selain alasan safety, ada beberapa faktor yang selalu ada dalam batok kepala aku selama ini;

1. Bandara Macam Terminal Bis Saja

Sudah bukan rahasia lagi bandara Soekarno Hatta, coba lihat saja contohnya di Terminal 1 itu, modelnya sudah persis macam terminal bis Pulo Gadung saja. Segala jenis manusia dari gembel sampai bangsawan berdarah biru semuanya tumplek blek disitu.

Belum lagi barang bawaan berupa pisang, karung, tumplek blek menjadi satu. Nah kalau harga tiket sudah mahal, maka dijamin, Bandara akan lebih tertib, indah, dan teratur karena enggak semua orang bisa naik pesawat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline