Lihat ke Halaman Asli

Koma

Diperbarui: 20 Februari 2024   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Laa tahtaqir syai'an shagghiiran muhtaqaran. Farubbamaa asaalati ad-dama al-ibaru" (Al-Mahfudzat).
Artinya: "Janganlah meremehkan hal-hal kecil yang terhina. Bahkan sebuah jarum kecilpun mampu membuat kita berdarah.

Pepatah Arab di atas memberikan nasihat kepada kita untuk tidak menyepelekan hal kecil.

Banyak hal penting dan besar di dunia ini berasal dari hal-hal kecil.

Sarang laba-laba di sebuah kebun merupakan inspirasi pembuatan jembatan gantung. Sebuah apel yang jatuh dari pohon memberi inspirasi penemuan hukum gravitasi. Cakar ayam menginspirasi pembuatan pondasi yang kokoh sebuah bangunan atau jembatan.

Lalu, bagaimana dengan tanda koma (,)?

"Ah untuk apa kita pikirkan tanda sekecil itu. Kita tidak tulis pun kalimat kita tidak akan kehilangan makna dan maksudnya."
Nanti dulu, nanti dulu.. ingat nasihat di awal tulisan ini.


Walau kecil tanda koma (,) sangat penting dan berpengaruh terhadap makna kalimat. Jika kita buka Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), banyak sekali fungsi penggunaan tanda koma (,) dalam tiap tulisan kita.

Sekarang kita buktikan betapa penting penggunaan tanda koma (,) dengan memperhatikan penjelasan di bawah ini.

Simak contoh kalimat (1) berikut:

(1) Kucing makan tikus mati.

Contoh di atas menjadi bukti bahwa informasi yang disampaikan pada suatu kalimat menjadi multitafsir, karena tidak adanya jeda yang jelas. Jeda yang jelas ditandai adanya tanda koma pada bagian kalimat. Mengapa saya katakan kalimat di atas multitafsir?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline