Lihat ke Halaman Asli

Mathilda AMW Birowo

Dosen, Konsultan PR

Wisata Rohani di Amerika Serikat

Diperbarui: 25 Mei 2023   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Immaculate Conception, Washington DC terbesar di Amerika Utara (dokpri)

MERASAKAN KEINDAHAN BERZIARAH MELALUI GEREJA-GEREJA YANG BERKISAH

Mengunjungi dan bernovena di 9 gereja Katolik/kapel di masa PraPaskah dalam kunjungan di beberapa wilayah Amerika ternyata menjadi perziarahan luar biasa,  bagi kami umat Katolik. Obyek-obyek yang dikunjungi tak kalah menarik dengan obyek-obyek wisata yang terkenal di Amerika. 

Bangunan Gereja dengan masing-masing keunikan arsitektur, lingkungan termasuk umatnya menjadi catatan tersendiri yang membuat perjalanan wisata begitu berkesan. Terutama pula, karena Amerika dikenal dengan wilayah dimana banyak pendatang dari berbagai belahan dunia yang tak dapat terpisah dari latar belakang keberadaan bangunan gerejanya. Hal yang lebih penting dan menjadikan perbedaan dengan kunjungan ke obyek wisata lain adalah bahwa berkunjung dan berdoa di sebuah Gereja memberi makna religius sekaligus kedamaian hati melalui ornamen serta sejarahnya yang agung.

Immaculate Conception Church, Washington DC

Basilica of the National Shrine of the Immaculate Conception di Washington, DC, adalah gereja Katolik Roma terbesar di Amerika Utara dan termasuk di antara sepuluh gereja terbesar di dunia. Ditetapkan oleh Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat sebagai Tempat Suci Nasional untuk Doa dan Ziarah. Gereja ini didedikasikan bagi pelindung Amerika Serikat, yakni Perawan Maria yang Terberkati dengan gelarnya Dikandung Tanpa Noda. 

Gereja ini merupakan induk bagi lebih 80 kapel yang menghormati Bunda Allah dan mewakili masyarakat, budaya, dan tradisi yang merupakan jalinan iman Katolik dan mosaik bangsa. Gereja yang dalam proses pengerjaannya sejak 1920 ini, menjelang usia satu abad dan merupakan  sejarah dan Warisan Gereja Katolik Amerika.

Amerika Serikat telah lama dianggap sebagai negeri dari para pendatang.  Berbagai bangsa dan etnis yang berhimpun datang dari Afrika, Austria, Cina, Kuba, Ceko, Filipina, Prancis, Jerman, Guamania, Hongaria, India, Irlandia, Italia, Korea, Amerika Latin, Lebanon, Lituania, Malta, Polandia, Slovakia , Slovenia, dan Vietnam. Melalui website resminya, diketahui pula berbagai Komunitas religius hadir dari seluruh penjuru dunia seperti  Agustinian, Karmelit, Klaretia, Dominikan, Fransiskan, Jesuit, Misionaris Montfort, Maria Imakulata, Redemptoris, Suster Cinta Kasih dan Vinsensian.

Chapel of the Holy Cross in Red Rocks, Sedona, Arizona

Bersujud di sebuah kapel di tengah kekokohan bukit batu merah Sedona (dokpri)

Kapel modern tahun 1950-an ini berada diantara bukit batu merah yang kokoh dan luas di wilayah Sedona. Berinduk pada Gereja Katolik St. John Vianney, Sedona, kapel ini umumnya dikunjungi wisatawan untuk menyaksikan hamparan bukit batu merah yang menjulang luas. Pemandangan ini kontras dengan  wisata alam Grand Canyon yang menukik ke bawah.

Sebagaimana ditulis dalam media publikasinya, Marguerite Brunswig Staude adalah warga setempat di balik proyek luar biasa ini. Dengan Empire State Building sebagai inspirasi, Staude mulai mengerjakan visinya. Pada awalnya, Kapel ini direncanakan untuk dibangun di Budapest, Hungaria. Namun, karena pecahnya Perang Dunia II niat ini mengalami penundaan. Akhirnya, mereka memilih untuk membangunnya di Arizona atas izin khusus dari Senator Goldwater saat itu. Kapel yang tidak begitu luas ini selesai dibangun pada tahun 1956.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline