Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

ChatGPT, Peran dan Ancaman Chatbot dalam Dunia Akademik

Diperbarui: 30 Januari 2023   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ChatGPT via OpenAI.www.freepik.com

ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer) masih terbilang baru. Namun, siapa sangka chatbot besutan OpenAI ini sudah meraup untung $29 milyar sejak November 2022. 

Apa yang Membuat ChatGPT berhasil cepat?

Satu hal pasti, OpenAI menerapkan algoritme yang bisa dilatih menggunakan pola upvote dan downvote. Dengan cara ini para pemakai layanan ChatGPT bisa menentukan mana yang dinilai cocok.

Data yang didapat dari users kemudian dipakai untuk melatih Chatbot memberikan jawaban akurat. Tak hanya itu, Chatbot juga bisa mengingat isyarat yang sebelumnya didapat dari percakapan.

Artinya, jawaban yang diberikan bisa sangat mendekati jawaban asli manusia. Tentu saja ini sebuah inovasi baru dibanding Chatbot lainnya yang tidak memiliki kemampuan seperti ini.

Para jurnalis bahkan percaya bahwa ChatGPT bisa dilatih menjadi terapis. Apakah mungkin itu terjadi? mungkin saja! di balik semua kelemahannya, ChatGPT masih berada pada fase awal yang sangat memugkinkan untuk berkembang lebih maksimal.

Dengan pusat kantor di San Fransisco, California, saat ini OpenAI terus mengembangkan ChatGPT sebagai alternatif teknologi mutakhir yang nantinya akan mendulang profit besar.

Kecacatan Akademik

Banyak kalangan yang memprediksi bahwa kehadiran ChatGPT akan membuat dunia akademik cacat. Bukan tanpa alasan, mudahnya mengakses jawaban dengan peran chatbot membuat mahasiswa semakin mudah menyelesaikan tugas tanpa berpikir kritis.

Pastinya, para pengajar seperti dosen dan profesor merasa gelisah jika kedepan ChatGPT menjadi joki para mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas tanpa harus bersusah payah.

Meskipun demikian, Scott Aaronson, peneliti OpenAI berpendapat bahwa mereka sedang berusaha untuk menciptakan watermark yang berfungsi untuk menyelipkan kode khusus terhadap sistem penghasil jawaban ChatGPT dengan tujuan memproteksi plagiat.

Kedepannya, dipercaya ChatGPT akan dikomersilkan dengan taksiran biaya langganan $42/bulan. Walaupun demikian, versi akses tidak berbayar tetap dipertahankan dengan layanan terbatas.

Layaknya YouTube, ChatGPT pastilah punya misi yang sama. OpenAI punya tujuan tersendiri mengembangkan chatbot yang interaktif. Ada jutaan dolar profit yang bisa dikantongi oleh perusahaan ini di masa depan. Ini bukan transaksi kecil untuk bisa mengembangkan inovasi AI di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline