Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Balutan Petaka dalam Pusaran Tahta

Diperbarui: 13 September 2022   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tanah mengering. www.freepik.com

Tanah nan subur hasil melimpah, Alam yang indah lagi membawa berkah. Sayang berkali sayang, rakyat terhina dalam sumpah serakah. Laut yang indah membentang luas, memberi hasil tanpa batas. Hati bimbang ternyata yang tersisa hanya ampas

Minyak mengalir memperkaya segelintir tuan-tuan. Harga diri turun mengelabuhi orang awam. Tercekik sakit dalam kebijakan para penjahat kawakan. Disana mereka bersenang-senang dalam kekuasaan

Tunggulah kawan ketika alam mulai memberi tanda. Perlahan pasti bumi menggerutu dalam canda. Membawa peringatan pada kaum penguasa. Menenggelamkan wibawa dalam balutan tahta

Ingatlah engkau pada sumpah yang pernah kau ucap terbata-bata. Ketika segenap tawa berubah menjadi rentetan siksa. Rintihan luka menyengat kuat dalam setiap rasa. Kumpulan harta yang kau tumpuk dahulu kala kini datang mengundang petaka 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline